Suku Bunga Konvensional vs Prinsip Syariah: Menimbang Pilihan Finansial yang Tepat di 2025
sistem suku bunga konvensional dan sistem keuangan berbasis prinsip syariah.-Foto: Freepik-
BACA JUGA:Tabel Pinjaman Tanpa Jaminan BRI & BSI untuk PNS dan PPPK: Update Juni 2025
BACA JUGA:BRI Buka Pinjaman KUR 2025, Ini Syarat Lengkap untuk UMKM
Alih-alih mengenakan bunga, bank syariah menggunakan sejumlah akad pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Beberapa akad yang umum digunakan dalam sistem syariah adalah:
-
Murabahah (jual beli): Bank membeli barang kebutuhan nasabah dan menjual kembali dengan margin keuntungan yang disepakati sejak awal.
-
Ijarah (sewa): Bank menyewakan aset kepada nasabah dengan sistem pembayaran berkala.
-
Musyarakah (kerja sama usaha): Bank dan nasabah bekerja sama dalam usaha dengan sistem bagi hasil atas keuntungan yang diperoleh.
Keunggulan prinsip syariah antara lain:
-
Tanpa bunga (riba-free): Cocok untuk individu yang mengedepankan nilai-nilai agama dalam transaksi keuangan.
-
Transparansi dan kejelasan: Seluruh biaya, margin, dan kesepakatan ditentukan di awal akad.
-
Berbasis keadilan: Sistem bagi hasil memastikan keuntungan dan risiko dibagi secara proporsional.
Perbandingan Sistem: Konvensional vs Syariah
| Aspek | Suku Bunga Konvensional | Prinsip Syariah |
|---|---|---|
| Sistem Pembiayaan | Bunga tetap atau variabel | Akad jual beli, sewa, atau kerja sama usaha |
| Keuntungan Lembaga | Berdasarkan persentase bunga | Margin keuntungan atau sistem bagi hasil |
| Transparansi | Mengikuti fluktuasi pasar | Disepakati di awal transaksi |
| Kesesuaian Syariat Islam | Tidak sesuai | Sesuai dengan hukum Islam |
| Fleksibilitas Produk | Lebih bervariasi dan global | Terbatas namun spesifik dan berbasis nilai |
Menentukan Pilihan Finansial Berdasarkan Kebutuhan
Pemilihan antara sistem konvensional dan prinsip syariah sangat bergantung pada kebutuhan finansial, nilai hidup, dan preferensi individu.
Bagi mereka yang mengutamakan fleksibilitas dalam tenor dan jumlah pinjaman, sistem konvensional mungkin lebih cocok.
Namun, bagi yang menolak riba dan lebih mengutamakan keadilan serta transparansi dalam transaksi, keuangan syariah menawarkan alternatif yang sejalan dengan prinsip etika Islam.
Seiring dengan pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia dan global, masyarakat kini memiliki lebih banyak pilihan dalam mengelola dan merencanakan keuangan mereka. Memahami karakteristik dan kelebihan masing-masing sistem menjadi langkah awal menuju keputusan finansial yang bijak dan berkelanjutan.
