Es Kembang Tahu, Minuman Legendaris yang Tetap Digemari dari Masa ke Masa
Segar, hangat, dan penuh cerita! Es kembang tahu, minuman legendaris yang tak lekang oleh waktu. Foto:Wati/Sumateraekspres.id--
Meskipun sangat lekat dengan budaya kuliner Palembang, ternyata es kembang tahu memiliki akar sejarah yang berasal dari Tiongkok.
Minuman ini dipengaruhi oleh budaya masyarakat Tionghoa, khususnya dari komunitas Hakka dan Hokkien, yang telah lama menetap dan berbaur di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Selatan.
Di negara asalnya, wedang tahu dikenal sebagai “douhua” dan biasanya disajikan hangat.
Seiring waktu dan pengaruh lokal, douhua pun diadaptasi menjadi versi dingin di Indonesia, lengkap dengan tambahan es batu dan gula aren yang lebih sesuai dengan lidah masyarakat setempat.
BACA JUGA:Tepak Sirih Simbol Kehormatan dan Keramahan dalam Adat Palembang yang Terus Dilestarikan
BACA JUGA:22 Jemaah Sumsel Gabung Kloter 8 Bersama Babel, Siap Terbang Menuju Madinah
Nilai Budaya yang Melekat
Lebih dari sekadar minuman tradisional, es kembang tahu juga mencerminkan akulturasi budaya yang harmonis.
Ia menjadi bukti bagaimana kuliner bisa menjadi media penyatu antarbangsa, serta menjadi warisan yang terus dilestarikan hingga kini.
Di tengah gempuran minuman modern, wedang tahu tetap eksis dan menunjukkan bahwa cita rasa tradisional memiliki daya tarik tersendiri yang tak lekang oleh waktu.
BACA JUGA: Dari Kaki Gunung Ciremai, Perempuan Tangguh Bangkitkan Kelompok Wanita Tani Berkat BRI
BACA JUGA:Lexus LFA 2026, Legenda Supercar dengan Tenaga 937 HP
Sudah Pernah Coba?
Bagi kamu yang belum pernah mencicipi es kembang tahu, inilah saat yang tepat untuk mencoba.
Selain menyegarkan, minuman ini juga membawa cerita panjang tentang tradisi, adaptasi, dan kelezatan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
