PLN dan Pemkot Prabumulih Gelar Pelatihan Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan untuk Warga
PELATIHAN BUDIDAYA: PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan (UIP Sumbagsel) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih menggelar Pelatihan Budidaya dan Pengolahan Lahan Pertanian di Kelurahan Payuputat, Kota Prabumulih. FOTO: DIAN/--
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID — Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan (UIP Sumbagsel) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih menggelar Pelatihan Budidaya dan Pengolahan Lahan Pertanian di Kelurahan Payuputat, Kota Prabumulih.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN tahun 2025, yang difokuskan pada penguatan sektor pertanian melalui pelatihan langsung kepada masyarakat.
BACA JUGA:Taruhan Besar PLN di Tengah Gejolak Ekonomi, Mengapa Tarif Listrik Tak Bergeser?
BACA JUGA:Merdeka dari Bayar Mahal! PLN Beri Diskon Tambah Daya 50% hingga 23 Agustus
Masyarakat yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung mengenai budidaya tanaman.
Lalu, pengolahan lahan pertanian yang ramah lingkungan, serta pemanfaatan teknologi sederhana untuk menunjang produktivitas pertanian lokal.
“Kami berharap pelatihan seperti ini tidak hanya berhenti di Payuputat,’’ ujar Asisten Pemkot Prabumulih, Drs Amilton.
Ke depan, semoga seluruh masyarakat di setiap kelurahan bisa mendapatkan kesempatan yang sama. ‘’Program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan sekaligus kesejahteraan,” ujarnya.
Dikatakan, kegiatan ini sangat relevan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas petani lokal dan menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan di masa depan. Terlebih, mendukung kemandirian pangan.
Program ini menjadi bagian dari komitmen TJSL PLN dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya poin ke-2 (tanpa kelaparan), poin ke-8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), serta poin ke-13 (penanganan perubahan iklim).
Dengan membekali masyarakat dengan keterampilan budidaya yang ramah lingkungan, diharapkan hasil pertanian dapat meningkat tanpa merusak ekosistem sekitar.
Selain itu, para peserta juga diberikan pemahaman mengenai konservasi tanah dan air, rotasi tanaman, serta teknik pengolahan hasil panen agar memiliki nilai jual lebih tinggi.
Fokus utama dari program ini adalah membina dan mendampingi masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi, terutama melalui sektor-sektor produktif seperti pertanian.
