Taruhan Besar PLN di Tengah Gejolak Ekonomi, Mengapa Tarif Listrik Tak Bergeser?
PLN Tetap Stabil di Tengah Gejolak! Di saat harga energi global melonjak dan nilai tukar rupiah melemah, PLN memilih tidak menaikkan tarif listrik. Keputusan strategis ini diambil demi menjaga daya beli masyarakat dan keberlanjutan industri. Foto:Illustra--
SUMATERAEKSPRES.ID – Di tengah tekanan ekonomi global, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan lonjakan harga energi, PT PLN (Persero) membuat langkah yang tak biasa.
Alih-alih menyesuaikan tarif listrik sesuai tren pasar dan biaya produksi yang meningkat, perusahaan pelat merah ini memutuskan untuk menjaga tarif listrik tetap stabil untuk periode triwulan mendatang.
Langkah ini menjadi sorotan karena dilakukan di saat banyak sektor justru menyesuaikan harga akibat inflasi dan lonjakan harga komoditas, terutama batu bara — bahan bakar utama pembangkit listrik di Indonesia.
BACA JUGA:PB Djarum Guyur Bonus Atlet Berprestasi
BACA JUGA:SMA Kusuma Bangsa Siap Tampil Menggigit di Honda DBL 2025 Sumsel
Stabilitas Harga di Tengah Tekanan Global
Harga batu bara global sempat menyentuh rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, diiringi oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Kondisi ini biasanya menjadi sinyal bagi perusahaan energi untuk menyesuaikan tarif, karena sebagian besar infrastruktur dan bahan bakar pembangkit listrik masih mengandalkan impor dalam mata uang asing.
Namun PLN, bersama dengan pemerintah, memilih jalur yang berbeda. Mereka menanggung beban fluktuasi biaya, sebuah keputusan yang bukan tanpa risiko.
Kebijakan ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga dan dunia usaha.
Melindungi Daya Beli dan Menjaga Kepercayaan Industri
PLN menilai, menaikkan tarif listrik saat ini akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Terus Lakukan Pencarian
BACA JUGA:Istri di Palembang Laporkan Suami dan Selingkuhan Usai Temukan Video Mesra
Dengan mempertahankan tarif, rumah tangga bisa tetap mengatur pengeluaran bulanan tanpa tambahan beban biaya energi.
Tak hanya itu, stabilitas tarif listrik juga memberi kepastian bagi sektor industri. Dunia usaha yang tengah bangkit dari dampak pandemi membutuhkan prediktabilitas biaya operasional.
