Minyak Jelantah Disulap Jadi Lilin Aromaterapi, Ibu-Ibu Talang Betutu Ciptakan Peluang Usaha Ramah Lingkungan
PELATIHAN: Para ibu-ibu yang berada di perkampungan Talang Kelapa mengikuti pelatihan untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi barang yang bernilai ekonomis. FOTO: DILA/SUMEKS --
Kreativitas bisa tumbuh bahkan dari sesuatu yang sebelumnya dianggap tak berguna.
Kini, lilin-lilin wangi buatan tangan ibu-ibu KWT Kemuning mulai dikenalkan di komunitas sekitar. Harapannya, dalam waktu dekat mereka mampu memasarkan produknya secara lebih luas, baik melalui media sosial maupun pameran lokal.
“Dari dapur-dapur kecil yang semula menghasilkan jelantah, kini muncul cahaya baru perempuan Talang Betutu menuju kemandirian dan masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berdaya,” katanya.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Palembang, Erlin Susiani menyambut baik kegiatan ini karena mampu menyentuh dua aspek penting sekaligus, ekonomi dan lingkungan.
“Program ini sangat relevan karena kita sedang menghadapi tantangan besar soal limbah rumah tangga, terutama minyak jelantah. Sekarang kami bisa sampaikan ke masyarakat limbah ini bisa jadi peluang usaha,” ujarnya.
Pelatihan ini, lanjutnya, memberi ruang tumbuh bagi perempuan untuk berkarya di ranah ekonomi kreatif tanpa meninggalkan rumah.
“Ini sangat memberdayakan, apalagi untuk ibu-ibu yang sebelumnya belum pernah ikut pelatihan semacam ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengatakan, kegiatan ini bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan.
“Program Langturif tak hanya menyasar pelestarian lingkungan, tapi juga ingin menciptakan masyarakat yang produktif dan mandiri.
BACA JUGA:Ini Dia 6 Cara Membersihkan Minyak Jelantah Agar Bisa Digunakan Kembali
BACA JUGA:Bantu Pengolahan Minyak Jelantah, BSB Jalankan CSR di Bank Sampah Kenanga
Kami ingin Talang Betutu tak hanya bersih, tapi juga penuh dengan aktivitas ekonomi kreatif dari warganya,” jelas Nikho.
Dikatakan, pelatihan ini juga menjadi bagian dari kontribusi nyata Pertamina dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab), serta Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim). (yun)
