Aset Kelolaan Bank Kustodian Tembus Rp115 T

Reporter: Rendi |

Editor: Dede Sumeks |

Sabtu , 22 Feb 2025 - 20:42

Ari Rizaldi FOTO: IST--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) secara konsisten memperkuat bisnis kustodian guna mengoptimalkan potensi ecosystem syariah di pasar modal yang belum tergarap maksimal.

Per Januari 2025, perseroan dipercaya mengelola asset under custody (AUC) mencapai lebih dari Rp115 triliun, tumbuh 28 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Atas kinerja positif tersebut, BSI meraih penghargaan sebagai Best Islamic Custody Bank 2024 pada 18th Annual Deal & Solution yang diselenggarakan Alpha South East Asia di Malaysia pada tanggal 12 Februari lalu.

‘’Kita optimistis dana kelolaan kustodian nasabah (AUC) akan terus meningkat pada tahun ini, selaras upaya BSI memperkuat bisnis treasury dan mendorong layanan pasar modal (capital market) berbasis syariah bagi nasabah,’’ kata Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi.

Dikatakan, pihaknya akan terus mendorong bisnis ini meraih kinerja positif dan tumbuh berkelanjutan. ‘’BSI adalah bank syariah pertama yang terdaftar sebagai bank kustodian.

Optimisme tersebut didukung oleh pangsa pasar Islamic ecosystem yang potensinya masih cukup besar untuk dioptimalkan,” ujar Ari.

Ari lanjut menjelaskan, sebagai bank kustodian, BSI terus memperkuat layanan seperti pengadministrasian efek-efek syariah yang dimiliki nasabah. Selain itu, BSI memberikan layanan penyelesaian transaksi efek syariah dan pencatatan imbal hasilnya.

‘’Tahun ini BSI akan terus mengembangkan bisnis kustodian pada segmen ritel di antaranya reksadana ritel,’’ ujarnya.

Produk unggulan dari BSI adalah layanan capital market berbasis syariah di antaranya safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan.

“Saat ini, segmen nasabah yang menjadi kelolaan BSI seperti manajer investasi, asuransi, dana pensiun, lembaga negara, securities crowd funding dan bank.

aset kelolaan bank kustodian tembus rp115 t                            jakarta, sumateraekspres.id - pt bank syariah indonesia tbk (bsi) secara konsisten memperkuat bisnis kustodian guna mengoptimalkan potensi ecosystem syariah di pasar modal yang belum tergarap maksimal.
per januari 2025, perseroan dipercaya mengelola asset under custody (auc) mencapai lebih dari rp115 triliun, tumbuh 28 persen secara tahunan (year on year/yoy).
baca juga:bsi agen jadi pr, tantangan dan peluang dukung umkm
baca juga:bsi region 3 palembang tunjukkan pencapaian gemilang di sektor ritel
atas kinerja positif tersebut, bsi meraih penghargaan sebagai best islamic custody bank 2024 pada 18th annual deal & solution yang diselenggarakan alpha south east asia di malaysia pada tanggal 12 februari lalu.
‘’kita optimistis dana kelolaan kustodian nasabah (auc) akan terus meningkat pada tahun ini, selaras upaya bsi memperkuat bisnis treasury dan mendorong layanan pasar modal (capital market) berbasis syariah bagi nasabah,’’ kata direktur treasury & international banking bsi, ari rizaldi. 
dikatakan, pihaknya akan terus mendorong bisnis ini meraih kinerja positif dan tumbuh berkelanjutan. ‘’bsi adalah bank syariah pertama yang terdaftar sebagai bank kustodian.
optimisme tersebut didukung oleh pangsa pasar islamic ecosystem yang potensinya masih cukup besar untuk dioptimalkan,” ujar ari.
ari lanjut menjelaskan, sebagai bank kustodian, bsi terus memperkuat layanan seperti pengadministrasian efek-efek syariah yang dimiliki nasabah. selain itu, bsi memberikan layanan penyelesaian transaksi efek syariah dan pencatatan imbal hasilnya.
‘’tahun ini bsi akan terus mengembangkan bisnis kustodian pada segmen ritel di antaranya reksadana ritel,’’ ujarnya. 
produk unggulan dari bsi adalah layanan capital market berbasis syariah di antaranya safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan. 
baca juga:bsi gencarkan literasi keuangan syariah, melalui ekosistem masjid 
baca juga:bsi perkuat ekonomi syariah di aceh dengan dukung umkm, pariwisata, dan sdm berkualitas
“saat ini, segmen nasabah yang menjadi kelolaan bsi seperti manajer investasi, asuransi, dana pensiun, lembaga negara, securities crowd funding dan bank.
kami yakin ke depan masih banyak potensi yang akan terus digarap, terutama segmen islamic ecosystem, ecosystem lembaga negara dan juga nasabah ritel,” pungkasnya. (ril)