https://sumateraekspres.bacakoran.co/

BSI Agen Jadi PR, Tantangan dan Peluang Dukung UMKM

TANTANGAN: BSI mengakui BSI Agen masih menjadi PR dan tantangan untuk dukung UMKM. -FOTO dila/SUMEKS -

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID  -  Program BSI Smart Agent masih menjadi pekerjaan rumah lantaran pertumbuhan masih rendah. Untuk itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berupaya meningkatkan aksesibilitas layanan perbankan di Indonesia, terutama bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu inisiatif utama yang dihadirkan adalah program BSI Smart Agent yang bertujuan menjangkau masyarakat hingga pelosok negeri. 

BACA JUGA:Percepat Transformasi, Tingkatkan Efisiensi

BACA JUGA:Inovasi Hijau ITPLN Raih Penghargaan Internasional, Sabet Gold Medal di IPITEx 2025

“Data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah agen BSI masih tergolong rendah dibandingkan dengan layanan digital lainnya.,” kata Ari Yusnairy Muslim RCEO BSI Region 3 Palembang, kemarin.

Menurut dia, dari  laporan yang ditampilkan, jumlah agen BSI hanya tumbuh sebesar 13% year on year (yoy), dengan pertumbuhan transaksi sebesar 16% yoy. Angka ini masih jauh dari pertumbuhan layanan digital lain seperti QRIS BSI yang mengalami pertumbuhan transaksi hingga 205% yoy. “Hal ini menunjukkan  meskipun bisnis keagenan masih menjadi fokus dan akan terus dikembangkan, tantangan besar masih dihadapi dalam meningkatkan jumlah agen serta volume transaksi mereka,” kata dia 

Kata Ary, keberadaan  BSI Agen sangat penting bagi sektor UMKM yang membutuhkan akses ke layanan perbankan, terutama dalam mendapatkan pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan transaksi lainnya. Sebagai kontributor utama terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), UMKM memerlukan ekosistem keuangan yang kuat dan inklusif. “Dengan masih rendahnya penetrasi agen BSI, perlu strategi yang lebih agresif untuk mempercepat pertumbuhannya,” papar dia. 

Faktor utama yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi BSI dalam bisnis keagenan adalah infrastruktur layanan seperti Electronic Data Capture (EDC), sistem QRIS, serta penguatan jaringan ATM untuk mendukung transaksi yang lebih mudah bagi pengguna.  “Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat menjadi agen BSI perlu ditingkatkan agar lebih banyak pihak yang tertarik bergabung,” tambahnya.

Ke depan, lanjut Ary, peran BSI Smart Agent harus lebih diperkuat sebagai ujung tombak layanan keuangan syariah di daerah-daerah yang belum memiliki akses perbankan memadai. “Dengan demikian, ekosistem UMKM akan semakin berkembang, sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” pungkas dia. (yun/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan