BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID -  Kementerian Kebudayaan dijadwalkan bakal meresmikan Museum Gua Harimau di Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU, pada awal Juni 2025 mendatang.

Peresmian museum purbakala ini sebenarnya sempat direncanakan pada tahun 2020 lalu, namun terkendala pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Gali Jejak Peradaban di Gua Harimau

BACA JUGA:Tim Cagar Budaya Nasional Kaji Gua Harimau

Diketahui, museum ini telah menjadi pusat penelitian terbesar kedua setelah Sangiran di Jawa Tengah dan dibangun dengan dana mencapai Rp36 miliar di kawasan Gua Putri yang

ditetapkan sebagai kawasan situs cagar budaya nasional. Di kawasan ini juga terdapat Gua Harimau, lokasi dtemukan puluhan kerangka manusia prasejarah oleh para arkeolog, lalu terdapat pula Museum Sipahit Lidah.

Rencana peresmian ini setelah Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Teddy Meilwansyah, menghadiri rapat penting yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan di Jakarta dalam rangka persiapan peresmian Gua Harimau sebagai salah satu situs cagar budaya nasional.

Bupati OKU, Teddy Meilwansyah menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kebudayaan atas perhatian dan dukungan terhadap pelestarian warisan budaya di Kabupaten OKU.

Dia berharap peresmian ini tak hanya menjadi simbol pengakuan nilai sejarah situs Gua Harimau, juga mampu mendorong sektor pariwisata dan pendidikan di daerahnya.

“Ini  momentum penting bagi Kabupaten OKU. Setelah Gua Harimau resmi menjadi cagar budaya nasional, museumnya akan menjadi tempat edukasi bagi pelajar dan mahasiswa serta destinasi wisata unggulan di OKU nantinya,” tuturnya.

Ia pun berharap museum ini bisa menjadi pusat studi dan wisata sejarah, dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia serta dunia.

Karena museum ini memiliki ruang tata pamer yang megah, termasuk pula tempat pamer penyimpanan kerangka manusia prasejarah, beragam maket papan dan deskripsi penjelasan mengenai perkembangan peradaban manusia.

“Kita harap pada awal peresmian Juni mendatang, masyarakat kita pun bisa ikut meramaikan. Gua Harimau akan menjadi situs arkeologi yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi,” terangnya. Menteri Kebudayaan dijadwalkan hadir langsung meresmikan situs ini.

Selain peresmian, lanjut Teddy, pada saat rapat beberapa waktu lalu juga dibahas rencana penggabungan artefak-artefak bersejarah dari tokoh legendaris Sipahit Lidah ke dalam Museum Gua Harimau, integrasi koleksi dengan Museum Manusia Purba yang juga berada di kawasan tersebut, hingga infrastruktur pendukung seperti akses jalan, fasilitas umum, serta promosi yang akan dilakukan menjelang dan setelah peresmian.