Di Balik Dapur Sehat Palembang: Kisah UMKM yang Meraih Berkah di Tengah Tren "Hijau"
Di Balik Dapur Sehat Palembang: Kisah UMKM yang Meraih Berkah di Tengah Tren "Hijau"-Foto: IST -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Di tengah kepulan asap gurih pempek dan aroma kuat kuah mie celor, sebuah revolusi senyap tengah terjadi di dapur-dapur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Palembang.
Ini adalah kisah tentang adaptasi, kreativitas, dan bagaimana perubahan gaya hidup masyarakat menjadi ladang rezeki baru yang subur.
Tren makanan sehat, yang dulu dianggap ceruk pasar sempit, kini telah menjadi denyut nadi baru bagi perekonomian lokal.
Kisah Cek Tin (48) adalah potret nyata dari perubahan ini. Selama bertahun-tahun, dapurnya akrab dengan bumbu pekat rendang dan minyak panas untuk ayam goreng.
BACA JUGA:10 Jurusan Sarjana yang Bisa Cepat Lulus dan Cepat Dapat Kerja
BACA JUGA:PLN Tebar Promo Energi Kemerdekaan, Diskon 50% Tambah Daya Listrik
Namun, setahun terakhir, ia melakukan sebuah pertaruhan yang berbuah manis. Ia mengubah haluan bisnisnya, dari lauk pauk konvensional menjadi katering makanan sehat siap saji.
"Dulu berpikir, siapa yang mau beli salad di Palembang? Ternyata saya salah besar," tuturnya sambil tersenyum.
Keputusannya untuk menyajikan menu seperti nasi merah, aneka salad segar, dan smoothies buah naga justru membuat omzetnya meroket hingga 60 persen.
Dapur yang dulu hanya melayani pesanan rumahan, kini sibuk melayani pelanggan baru: para pekerja kantor, ibu muda, hingga pegiat kebugaran.
BACA JUGA:Prabumulih Genjot Pembangunan Delapan Dapur SPPG untuk Perangi Stunting
BACA JUGA:Toyota RAV4 2026: SUV Futuristis dengan Teknologi Canggih dan Efisiensi Maksimal
Fenomena ini adalah gema dari kesadaran kolektif pasca-pandemi.
Masyarakat kini tidak lagi hanya mencari rasa kenyang, tetapi juga nutrisi dan kebaikan bagi tubuh. Selektivitas inilah yang menjadi peluang emas bagi UMKM yang jeli.
