Timwas Haji Nilai Fasilitas Grade D
CEK FASILITAS: Petugas haji memeriksa kesiapan fasilitas di tenda-tenda yang akan ditempati jemaah haji selama wukuf di Arafah.--
MEKAH, SUMATERAEKSPRES.ID - Hasil penilaian mengejutkan diungkap anggota tim pengawas (timwas) haji DPR-RI, Adies Kadir. Dia menyampaikan, fasilitas haji yang diterima jemaah Indonesia hanya grade C.
Padahal, jika manajemen anggaran dilakukan lebih efisien, bisa mendekati standar layanan haji khusus ONH Plus.
BACA JUGA:Kemenag Siapkan 3 Skema, Jemaah Haji Indonesia Mulai Bergerak ke Arafah 4 Juni
BACA JUGA:Waspadai Panas Ekstrem Saat Haji, Ini 6 Hal yang Harus Dihindari Jamaah
Penilaian itu disampaikan Wakil Ketua DPR-RI tersebut dalam rapat dengan jajaran Kemenag RI dan mitra kerja haji di Mekah, Arab Saudi, Senin (2/6).
Menurutnya, dari berbagai hal yang disampaikan syarikah selaku penyelenggara transportasi dan akomodasi di Tanah Suci, jemaah haji regular Indonesia mendapatkan fasilitas kategori terendah.
“Ini cukup membuat kita miris. Ternyata fasilitas haji itu dibagi dalam grade A, B, C, dan D. Dan jemaah haji Indonesia adalah yang paling murah, masuk grade D,” ucap Adies.
Padahal, anggaran dan kemampuan pengelolaan keuangan haji yang dimiliki Indonesia seharusnya bisa untuk menempatkan jemaahnya pada layanan grade B atau bahkan lebih baik.
Tak sebanding dengan mahalnya biaya haji yang dibayarkan jemaah. “Kita ini mampu ke grade B. Jemaah reguler itu bisa mendapatkan fasilitas seperti jemaah ONH Plus, seperti bed sofa.
Mestinya bisa. Dan mungkin kalau pengelola haji nanti bisa hitung lebih baik, kemungkinan cost haji itu masih bisa diturunkan tapi fasilitas tetap ditingkatkan,” tutur dia.
Sebelumnya, Adies sudah meninjau kondisi dan persiapan fasilitas di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Ia menyoroti antisipasi dan kesiapan beribadah dengan suhu ekstrem yang bisa berdampak pada kesehatan jemaah. Adies juga menyoroti persoalan distribusi makanan dan layanan kesehatan.
“Ada laporan petugas medis kita seperti diuber-uber polisi lokal karena tidak punya izin. Yang ingin dirawat pun terpaksa sembunyi-sembunyi dari lorong ke lorong,” tuturnya.
Sementara itu, jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah pada 4 Juni besok. Pergerakan jemaah ke Arafah akan dibagi tiga trip.
