Gaza Sambut Gembira Gencatan Senjata Mulai 19 Januari 2025, Netanyahu Sebut Klausul Belum Tuntas
GEMBIRA: Anak-anak Gaza sambut gembira kabar gencatan senjata, yang akan berlaku mulai 19 Januari 2025. -FOTO: NET-
Biden tidak menyebutkan berapa banyak sandera yang akan dibebaskan selama tahap pertama ini—tetapi Al Thani dari Qatar mengatakan pada konferensi pers sebelumnya bahwa jumlahnya adalah 33 orang.
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer sebelumnya mengatakan sebagian besar, tetapi tidak semua, dari 33 sandera yang diharapkan akan dibebaskan, termasuk anak-anak, diperkirakan masih hidup.
BACA JUGA:PM Qatar: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Kritis
BACA JUGA:Hamas Tidak Ambil Bagian dalam Perundingan Gencatan Sejata di Jalur Gaza
Selama tahap ini, pasukan Israel akan ditarik keluar dari semua wilayah berpenduduk di Gaza. Sementara warga Palestina dapat juga kembali ke lingkungan mereka di semua wilayah Gaza. Hampir semua dari 2,3 juta penduduk Gaza harus meninggalkan rumahnya.
Ini terjadi setelah ada perintah evakuasi dari Israel, akibat serangan Israel, serta pertempuran di lapangan. Setelah kesepekatan ini, akan ada lonjakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan ratusan truk diizinkan masuk setiap hari.
Pejabat Palestina sebelumnya mengatakan negosiasi terperinci untuk tahap kedua dan ketiga akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata. Biden mengatakan gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi berlanjut.
Tahap kedua akan menjadi berakhirnya perang secara. Sandera yang masih hidup, termasuk kaum pria, akan dibebaskan sebagai imbalan atas lebih banyak tahanan Palestina. Dari 1.000 tahanan Palestina yang diperkirakan telah disetujui Israel untuk dibebaskan secara keseluruhan, sekitar 190 orang menjalani hukuman 15 tahun atau lebih.
Penarikan secara penuh pasukan Israel dari Gaza juga akan dilakukan. Tahap ketiga dan terakhir akan melibatkan pembangunan kembali Gaza—sesuatu yang dapat memakan waktu bertahun-tahun—dan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa.
