Sempat Terseret Arus, Hanya Arya Selamat

Rabu 03 May 2023 - 01:15 WIB
Reporter : Muhajir Sumeks
Editor : Muhajir Sumeks

  3 Anggota Majelis Babul Ilmi Meninggal, 2 Masih Hilang

BENGKULU – Pantai Panjang, Bengkulu, kembali menunjukkan ketidakramahannya bagi pengunjung yang nekat berenang di bibir pantai. Terbaru, menimpa

rombongan wisatawan dari Majelis Babul Ilmi, Kota Palembang. Tiga meninggal dunia, 1 selamat, 2 masih dalam proses pencarian. Mereka tenggelam terseret arus ombak, sekitar pukul 07.30 WIB, Selasa (2/5). Rombongan Majelis Babul Ilmi, yang berjumlah 10 orang itu, tiba di Kota Bengkulu, Senin malam (1/5). Mengendarai dua mobil. “Silaturahmi ke tempat keluarga. Kebetulan ‘kan di sini kabarnya ada Pantai, jadi kami coba jalan-jalan,” terang Sukadi (37), salah satu anggota rombongan Majelis Babul Ilmi. Sebagian dari rombongan itu, tertarik untuk mandi di pantai. Setiba di area Sport Center Pantai Panjang, rombongan sempat memesan sarapan pagi di warung sekitar pantai. Terdengar ucapan niat mandi dari rombongan itu, pedagang setempat bernama Dodon (45), sempat melarang.

“Ada warga yang sempat menegur, jangan mandi, Pak. Karena di sini sering kejadian tenggelam. Mereka (rom bongan,red) tidak menghiraukan, langsung saja mandi. Teman semua, yang mandi awalnya 5 orang, yang lain duduk di warung,” tutur Sukadi. Masing-masing, Zulpan Taufik (55), Rizal (35), Muhammad Azhari (35), Saca Negara (30), dan Kgs M Sobran (32). Tiba-tiba ombak datang, menyeret beberapa di antaranya ke tengah laut. Mendengar ada yang berteriak minta tolong, Arya Fito (20) berinisiatif menolong. Namun usaha Arya tidak berhasil. Justru dia juga hampir terseret ombak. Beruntung rombongan yang lain, menyadarinya dan menyelamatkan Arya.

“Jadi Arya yang selamat itu sempat berusaha menolong, namun tidak berhasil,” kenang Sukadi. Sukadi sendiri, Dari lima yang tenggelam, yang masih dalam pencarian Zulpan Taufik, dan Rizal. Sedangkan tiga meninggal dunia, atas nama Saca Negara, Kgs M Sobran, dan Muhammad Azhari. Sukadi dan rombongan, baru pertama kali datang ke Pantai Panjang. Tidak tahu jika kawasan tersebut rawan. “Imbauan (larangan berenang) juga tidak sempat terbaca,” aku Sukadi.

Sukadi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bengkulu. Meminta bantuan untuk pengantaran 3 jenazah yang meninggal dunia, ke Palembang. “Sudah meminta bantuan kepada pemerintah Bengkulu. Sekarang mau ke Rumah Sakit (RS Bhayangkara Bengkulu), mengurus administrasinya,” pungkas Sukadi, siang kemarin.

Kepala Basarnas Bengkulu M. Arafah, melalui Kasi Ops SAR Agung, mengatakan ketiga korban meninggal dunia, ditemukan tidak jauh dari bibir pantai, sekitar pukul 09.00 WIB. “Sekitar 500 meter dari pesisir pantai,” kata Agung. Pada pencarian kemarin, tim SAR Gabungan terbagi menjadi 3 tim. Tim 1 melakukan pencarian menggunakan perahu karet atau long craft boat (LCR) milik Basarnas. Tim 2 menggunakan perahu karet milik Basarnas, dan Aqua Eyes (Alat Pendeteksi Korban yang tenggelam). “Tim 3 pencarian menggunakan perahu karet milik Polair Bengkulu,” jelasnya. Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Armed Wijaya MH, dan Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono, mendatangi Pantai Panjang, sekitar pukul 14.55 WIB. Dia memantau proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

“Tetap patroli di sepanjang pantai, kalau ada masyarakat yang coba-coba mandi pantai, langsung dilarang,” kata Kapolda. Karena itu personel kepolisian agar tetap siaga di sepanjang Pantai Panjang, meski Operasi Ketupat Nala 2023 telah berakhir.

Dia akan berkoordinasi dengan pihak terkait, mengevaluasi bakal seperti apa imbauan atau larangan mandi Pantai Panjang. “Mesti diterapkan, agar tidak terjadi kembali korban tenggelam. Kita evaluasi lagi, kira-kira rambu-rambu apa yang pas untuk ditambahkan,” ulasnya.

Kapolda menegaskan akan mengaktifkan Pos Polisi Pariwisata yang ada di Pantai Panjang, agar bisa memantau lebih intens aktivitas pengunjung pantai. “Kita sudah punya Pos sebenarnya ya. Nanti akan kita rehab, bangun kembali permanen. Sehingga di sana nanti ada polisi dari Pariwisata, Objek Vital, dan Polair,” imbuhnya.

Sekitar pukul 15.20 WIB, tiga jenazah korban tenggelam di Pantai Panjang, telah diberangkatkan ke Kota Palembang. Menggunakan tiga mobil ambulans milik Pemkot Bengkulu. “Subuh nanti kami perkirakan jenazah sudah sampai di rumah duka,” ungkap M Husein A, Relawan Indonesian Escorting Ambulance, kemarin Salah satu keluarga yang mengurus jenazah di RS Bhayangkara Bengkulu, menyebut pihak keluarga di Palembang sudah siap menyambut di rumah duka. “Keluarga di Palembang juga sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk pemakaman,” singkatnya. Wakil Ketua I Baznas Kota Bengkulu, Yulkamrah, menyatakan semua biaya pemulangan jenazah ditanggung Pemkot Bengkulu. “Semuanya akan kami fasilitasi, kita doakan yang terbaik. Semoga tidak ada hambatan yang terjadi dalam perjalanan,” harapnya

. Di Kota Palembang, persiapan juga terlihat di tempat Majelis Babul Ilmi, Jl Soak Simpur, Lr Gotong Royong, Gg Kopaja, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang. Kendaraan sepeda motor dan mobil-mobil pelayat sudah berdatangan, tenda dan kursi pun terpasang. Ada beberapa rumah dalam kompleks perumahan tersebut. Termasuk ada Madrasah Diniyah Az Zawiyah, dalam areal dalam kompleks yang dikelilingi pagar batu bata dan besi tersebut. Hanya saja, kedatangan awak media sempat terhalang sejumlah orang yang mengaku sebagai anggota Majelis Babul Ilmi, di depan pagar. “Mohon pengertiannya, di dalam ada sanak keluarga para korban yang tengah berduka,” pintanya.

“Bahkan, ada yang tengah menanti kabar sanak keluarganya yang sampai saat ini belum ditemukan,” ucap utusan jemaah Majelis Babul Ilmi yang menemui wartawan. Mereka baru dapat kabar duka tersebut, sekitar pukul 11.00 WIB. Kata dia, tanpa komando puluhan anggota Majelis Babul Ilmi, langsung berdatangan. “Untuk sementara yang meninggal dunia tiga orang. Termasuk ustaz Azhari pengasuh Majelis Babul Ilmi ini. Satu orang lainnya selamat, dua masih dalam pencarian,” jelasnya.

Sepengetahuan dirinya, rombongan jemaah yang dipimpin langsung Ustadz Azhari, berangkat ke Bengkulu pada Senin pagi (1/5). Mengendarai dua mobil pribadi. “Bersilaturahmi lebaran Idulfitri dengan jemaah Majelis Babul Ilmi di Bengkulu, sekaligus untuk berlibur,” pungkasnya. (cw3/jam/kms/air)

   
Tags :
Kategori :

Terkait