Pernikahan Putri Gubernur Sumsel Herman Deru, Ratu Tenny Resmi Sandang Gelar Adat Komering Ratu Indoman Tebuay

Sabtu 06 Sep 2025 - 11:31 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Rian Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pernikahan putri bungsu Gubernur Sumatera Selatan, dr. Hj. Ratu Tenny Leriva, MM, dengan perwira TNI Letda CKM dr. Herfandi Dimas Anugrah, MARS, berlangsung tak hanya khidmat, tetapi juga sarat makna budaya.

Dalam rangkaian prosesi adat, Ratu Tenny mendapat kehormatan besar dari masyarakat Komering berupa pengukuhan gelar adat (adok) sebagai “Ratu Indoman Tebuayan”. Pengukuhan dilakukan Lembaga Pembina Adat Kabupaten OKU Timur pada Jumat, 5 September 2025, di Palembang.

Sementara itu, sang mempelai pria turut dianugerahi gelar adat kehormatan “Perwira Mangku Alam”, sebagai simbol doa restu masyarakat.

Piagam adok diserahkan langsung oleh Bupati OKU Timur, Ir. H. Lanosin, MT, MM, didampingi jajaran lembaga adat.

BACA JUGA:Perubahan Iklim 2025: Pertanian Tertekan, Harga Pangan Melonjak

BACA JUGA:Neymar Dikabarkan Warisi Rp16 Triliun dari Miliarder Brasil Misterius

Simbol Restu dan Warisan Budaya

Ketua Lembaga Pembina Adat OKU Timur, H. Leo Budi Rachmadi, menegaskan bahwa pemberian gelar adat bukan sekadar seremonial, melainkan wujud penghormatan sekaligus doa untuk kebahagiaan rumah tangga pasangan pengantin.

“Tradisi ini mengingatkan kita bahwa adat dan budaya adalah jati diri yang harus dijaga dan diwariskan. Adok menjadi penanda bahwa pasangan pengantin memiliki tanggung jawab moral untuk menjunjung nilai budaya Komering,” ujarnya, Sabtu (6/9).

BACA JUGA:Daftar Beasiswa Internasional Populer 2025 untuk Mahasiswa Indonesia, Lengkap dengan Link Pendaftaran Resmi

BACA JUGA:Panduan Lengkap Memilih Asuransi Kesehatan Keluarga 2025

Doa, Pisak’an, dan Koh-koh

Rangkaian prosesi adat semakin khidmat dengan pemberian koh-koh, berupa doa serta harapan agar rumah tangga kedua mempelai selalu harmonis, damai, dan diridhoi Allah SWT.

Momen tersebut kian istimewa dengan hadirnya lantunan Pisak’an, sastra tutur khas Komering karya Akamal Mustofa (Raja Bangsawan) yang dibacakan oleh sastrawan muda Deky Zoelkarnaen (Raja Kesuma).

Dalam bait-baitnya, nama adat Ratu Tenny dipatri sebagai Ratu Indoman Tebuayan, sementara Herfandi dipanggil sebagai Perwira Mangku Alam.

Pisak’an sarat makna filosofi tentang peran, kehormatan, dan harapan besar masyarakat terhadap pasangan pengantin yang kini menyandang gelar adat.

Jejak Komering dan Perpaduan Budaya

Penggunaan adat Komering dalam pernikahan ini bukan tanpa alasan. Herman Deru sendiri lahir dari keluarga besar Komering; ayahnya pernah menjabat Kepala Marga Tanjung Raya, Belitang.

Kategori :