Kamu pernah ke istana Balkis? Aku sudah. Dua kali lagi. Pertama, diundang ke istana Balkis kota kita, Palembang. Mau tahu tempatnya? Kasi tahu ga ya? Riak-riak air yang jernih disertai aneka ikan warna-warni dalam istana itu sungguh membuatku terpesona. Kuangkat gamisku, takut basah. Amboi, ternyata aku berjalan pada atas kaca.
Kedua, saat aku berkesempatan dapat undangan ke salah satu pondok pesantren yang megah Kota Medan. Refleks kunaikkan gamisku ketika melintasi jernihnya air dan terlihat senyum ikan-ikan koi aneka warna. Aduhai, lagi-lagi aku terkecoh. Istana ini terkelilingi lantai kaca rupanya. Dua peristiwa ini mengingatkanku pada Ratu Balkis saat memenuhi undangan Nabi Sulaiman AS. Nabi yang konglomerat tetapi tak pernah angkuh. Bahkan, santun walau dengan semut sekalipun. Nabi yang multitalenta, tetapi tak pernah merasa memiliki segalanya. Sebelum Balkis tiba, Nabi Sulaiman menginginkan singgasana sang ratu pindah ke istananya. Kata ifrit, "Aku bisa memindahkannya dari engkau duduk hingga berdiri." BACA JUGA : Bio Visa Tinggal 1.875 JCH Namun, Ashif bin Barkhoya, seorang pemuda alim dan kharismatik, ternyata bisa memindahkannya dengan satu kedipan mata. Singgasana Balkis yang terletak di Yaman tiba-tiba sudah berada pada istana Sulaiman, Palestina. Berangkatlah Ratu Balkis beserta lebih kurang 12 ribu tentaranya (Annaml:37). Kaget ia karena kemegahan istana Sulaiman. Lantainya bening bak kolam ikan. Ia pun mengangkat gaunnya, takut terkena air. Ternyata lantainya terbuat dari kaca. Lebih terkejut lagi sang ratu manakala singgasana istana itu mirip seperti singgasana istananya. Bertambah kagumlah ratu yang cantik lagi cerdas ini kepada Baginda Sulaiman AS.
Kategori :