Nekat Kerja ke Jepang untuk Naikkan Derajat Keluarga

Rabu 29 Jan 2025 - 21:53 WIB
Reporter : Nanda
Editor : Edi Sumeks
Nekat Kerja ke Jepang untuk Naikkan Derajat Keluarga

Menurut Cik Imah, Kiki memang memutuskan resign dari pekerjaannya karena mau fokus ikut seleksi kerja ke Jepang. Di matanya, almarhum Kiki merupakan anak yang sangat menyayangi dan mengutamakan ibunya.

“Tidak pernah sedikit pun dia membantah dan melawan saya. Dia juga tidak pernah sedikit berpikiran negatif ke orang lain," tambahnya. 

Selain mudah bergaul dengan siapa saja, ibadahnya juga rajin. Cik Imah selalu mengingatkan sang putra untuk tidak meninggalkan salat, meski sudah bekerja di Jepang. 

Cik Imah melakukan video call dengan almarhum Kiki sehari sebelum keberangkatan putranya itu ke tempat kerja. Saat itu, almarhum Kiki menjelaskan kalau dia sudah berkemas untuk ikut atasannya kerja konstruksi di wilayah lain. 

"Dia bilang sudah berkemas, Ma. Besok Kiki mau berangkat," kata Cik Imah kembali menirukan perkataan putranya. Karena penasaran, dia pun bertanya hendak berangkat ke mana. "Mau ikut atasan mengerjakan jembatan. Begitu jawabannya," kata Cik Imah. 

BACA JUGA:Lowongan Kerja PT United Tractors Tbk: Peluang Karir untuk Profesional dan Fresh Graduate 2025, Daftar Yuk!

BACA JUGA: Satu Tewas, 2 Pekerja Lain Patah Kaki-Lecet Tertimpa Dinding Proyek Drainase di OKU

Namun, Senin (27/1), musibah itu datang. Kiki alami kecelakaan saat bekerja. “Saya ditelepon oleh temannya yang sama-sama kerja di Jepang, mengatakan kalau Kiki mendapat musibah," jelas Cik Imah. Dia sempat ragu. Takut hoax. 

Untuk memastikan, dia menghubungi keluarga teman anaknya tersebut untuk meminta nomor telepon teman almarhum Kiki yang mengabari adanya musibah itu. Ternyata memang benar itu nomor teman Kiki.

Setelah itu, Cik Imah juga mendapatkan kabar yang sama dari anak sulungnya. “Kakak Kiki menelepon. Dia mengatakan kalau Kiki mendapatkan musibah. Saya tidak menyangka Kiki akan pergi secepat itu,” cetusnya sembari terisak.

Herci Basepko Lidintama (34), kakak kandung almarhum Kiki, mengatakan dia menerima kabar meninggalnya sang adik dari staf Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI, Senin (27/1). "Saat itu saya sedang menyetir. Dapat telepon langsung dari Kemenaker RI mengabarkan adik saya mendapatkan musibah dan meninggal dunia,"  tambahnya.

Almarhum Kiki sudah sekitar 7 bulan berada di Jepang untuk bekerja. "Sebelumnya dia bekerja di Palembang, kemudian resign untuk mengikuti seleksi program kerja di Jepang. Lulus, berangkat sejak akhir Juni 2024," bebernya.

BACA JUGA:Teguhkan Komitmen Keselamatan di Lingkungan Kerja, Gelar Safety Leadership Program 4.0,

BACA JUGA:Ingin Penghasilan Tambahan? Coba 9 Pekerjaan Online yang Bisa Dilakukan IRT dari Rumah.

Namun Herci mengatakan belum bisa merincikan kronologi kejadian yang dialami Kiki. "Untuk penjelasan terkait kronologi kami serahkan kepada adik yang berada di Bangka. Sebab kami di sini masih fokus untuk mengurus kepulangan dan pemakaman jenazah Kiki nanti," imbuh dia.

Menurutnya, pihak perusahaan yang memberangkatkan Kiki sudah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka untuk proses pemulangan jenazah almarhum Kiki. "Informasinya, Sabtu (1/2) jenazah adik saya akan diberangkatkan dari Jepang. Diperkirakan sampai Minggu (2/2) pagi dan akan dimakamkan di TPU Mahameru," tukasnya.

Kategori :