JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hari pertama pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), masih terdapat keluhan siswa sejumlah sekolah. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengaku Program MBG di beberapa daerah masih menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto.
"Yang di Kendari, memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba yang diberikan Pak Prabowo sebelumnya. Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu," sebut Hasan, kepada awak media, Senin (6/1).
Menurutnya, di hari pertama pelaksanaan MBG ini pemerintah belum bisa melakukan evaluasi. “Kita ‘kan baru hari pertama untuk melihat dapur dan titik-titik sekolah. Kalau evaluasi biar dari BGN (Badan Bergizi Gratis) saja, ya. Ini kan hasil pemantauan kita saja yang bisa disampaikan,” ulasnya.
Dikatakannya, menu MBG akan berganti setiap harinya. Di beberapa tempat, kata Hasan, memang tidak ada pemberian susu. "Susu ’kan tidak diwajibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya,” tukasnya.
Namun dari komunikasinya dengan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mereka ada yang sekali seminggu susunya. “Kalau SPPG tadi, dia bilang susu per hari Jumat. Tapi yang di Cimahi, susunya di hari Senin," ujarnya.
BACA JUGA:Dukung Program Makan Gratis-Bantuan Sosial, Gelar Pelantikan DPW LBKI Sumsel 2024-2029
BACA JUGA:Minta Bantu dari CSR Perusahaan Kegiatan Program Makan Gratis Bergizi
Program MBG ini, tahap awal ada 190 Dapur MBG siap beroperasi yang tersebar di 26 provinsi. Mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.
Kemudian di Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat serta Papua Selatan.
Dari 26 provinsi tersebut, tidak terdapat Sumatera Selatan yang Dapur MBG-nya siap beroperasi. Kata Hasan, diharapkan target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025. "Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG, ditunjuk langsung Badan Gizi Nasional," ujarnya.
Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan, untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG.
SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat. BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah.
BACA JUGA:BAKUL NASI, Program Makan Gratis Lansia dan Anak Panti
BACA JUGA:Jumat Berkah, BSI Kembali Gelar Program Sedekah Makan Gratis, Ini Lokasinya
”Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang, " jelasnya.