Angka Penduduk Miskin Sumsel Belum Capai Target 1 Digit, Meski Tren Positif Menurun

Selasa 31 Dec 2024 - 17:48 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

BACA JUGA:Puncak Arus Nataru Kedua, 18.370 Mobil Lewat Tol Terpeka, Tiket KA Ekonomi di Stasiun Muara Enim Ludes

Selain itu, kemiskinan ekstrem yang mencakup 1,09 persen, dari populasi menjadi masalah yang sangat mendesak untuk diatasi. Dalam Rapat Koordinasi Kemiskinan tahun 2024 pada Kamis (10/10), Pj Bupati Lahat Imam Pasli menekankan bahwa pengentasan kemiskinan harus menjadi prioritas utama. 

"Pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab kita bersama, dan kita harus serius dalam upaya ini," ujar Imam Pasli. Ia mengungkapkan bahwa target nasional untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit dan menghapus kemiskinan ekstrem menjadi komitmen utama yang harus dicapai.

Meskipun Kabupaten Lahat memiliki banyak potensi, seperti sektor pertanian, perikanan, dan energi, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah daerah merancang langkah-langkah strategis untuk mengatasi kemiskinan, antara lain peningkatan kualitas data. 

Pemerintah akan melakukan verifikasi dan validasi data masyarakat miskin agar bantuan sosial yang diberikan dapat tepat sasaran. Data yang akurat sangat penting agar program-program kemiskinan dapat berjalan efektif. 

Menatap tahun 2025 atau tahun Ular Kayu, pelaku UMKM di Kabupaten OKU, juga berharap perekomian bisa tumbuh. "Kalau bisa jangan sampai banyak beban pajak kepada masyarakat. Termasuk soal kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok," harap Robi, owner Raja Kafe di Baturaja.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Ditargetkan 8% pada 2029 di Bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo

BACA JUGA:Pertanian Terpadu Satukan Alam-Ekonomi, Terapkan Inovasi Intan Sari

Penjabat (Pj) Bupati i OKU M Iqbal Alisyahbana, menyampaikan ekonomi di OKU bisa tumbuh salah satunya dari dukungan pelaku UMKM. "Ciri kemajuan ekonomi daerah banyak tempat hiburan dan tempat kuliner," ungkap M Iqbal saat hadir di peresmian kafe Menza di Jl dr Moh Hatta, Selasa (31/12).

Hadirnya Menza Kafe diharapkan lebih meningkatkan geliat ekonomi di OKU mulai 2025.

Dengan ditunjang sumber daya alam dan manusia. “Harapan kami dengan adanya kafe ini bisa jadi wadah kumpul generasi muda di OKU,” harapnya.

Sekaligus jadi pusat destinasi kuliner di OKU. Mendatangkan kesempatan tenaga kerja. Bahan baku baik makanan dan minuman bisa serap dari UMKM. "Harapan kami jadi motor penggerak umkm di OKU," ujarnya.

Data BPS OKU, angka indeks pembangunan manusia (IPM) OKU 2024 naik tipis 0,72 persen dibanding 2023. Saat ini mencapai 73,70 yang terbilang tinggi di Sumsel.  "Secara umum angka sejumlah komponen seperti kesehatan, angka harapan hidup, kesejahteraan, pendapatan perkapita, mengalami kenaikan," ungkap Kepala BPS OKU Mukti Riadi.

Sedangkan angka persentase penduduk miskin Kabupaten OKU tahun 2024 sebesar 10,68 persen, turun 0,78 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan persentase penduduk miskin ini sejalan dengan penurunan jumlah penduduk miskin menjadi 41,54 ribu jiwa, dari sebelumnya sebanyak 44,10 ribu jiwa. 

Garis Kemiskinan (GK) yang menjadi dasar penentuan kelompok miskin dan tidak miskin, juga mengalami peningkatan sekitar 2,8 persen menjadi Rp563.523 pada tahun 2024. Tren yang baik juga ditunjukkan dari Indek Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan (P1 dan P2).

Turun dari tahun sebelumnya, masing-masing nilainya menjadi 1,00 dan 0,13 pada tahun 2024. Mukti menyampaikan target pemerintah untuk pengentasan kemiskinan ekstrem di bawah 1 persen pada tahun 2024 ini tercapai untuk Kabupaten OKU. 

Kategori :