Fokus Kemiskinan-Pelabuhan Tanjung Carat, Deru : Kondisi Anggaran Tak Boleh Hambat Jalannya Program
FOKUS KERJA: Gubernur Sumsel Dr H Herman Deru SH MM dan Wakil Gubernur H Cik Ujang menekankan fokus kerja mengurangi kemiskinan dan mewujudkan pelabuhan di Tanjung Carat.-FOTO: IST-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID-Jelang tahun baru 2026, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr H Herman Deru bersama Wakil Gubernur H Cik Ujang menegaskan bahwa fokus utama kerja duet mereka saat ini adalah menurunkan angka kemiskinan. Targetnya tersisa satu digit alias di bawah 10 persen.
Selain itu, percepatan realisasi pembangunan Pelabuhan Samudera Tanjung Carat juga menjadi prioritas sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Gubernur Dorong Akselerasi 12 Program Strategis, Mulai Pelabuhan Tanjung Carat hingga SMK Siap Kerja
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Sumsel Turun 29.200 Orang, BPS: Capaian Fantastis Jelang Maret 2025
Gubernur Deru mengatakan, salah satu tantangan dalam menjalankan berbagai program yang telah disusun adalah kondisi anggaran Pemprov Sumsel yang pada 2026 kemungkinan masih menghadapi keterbatasan.
“Namun hal tersebut tidak boleh menghambat jalannya program pemerintah,” tegasnya. Menurut Gubernur, seluruh program dan kegiatan harus tetap dilaksanakan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Ia menekankan, keterbatasan anggaran justru harus dijadikan momentum untuk memperkuat perencanaan dan pengendalian belanja.
Deru juga memastikan bahwa di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Cik Ujang, pendapatan ASN tidak akan mengalami pemotongan, termasuk pada tahun anggaran 2026. Kebijakan tersebut diambil untuk menjaga stabilitas penghasilan ASN agar tidak memengaruhi kinerja dan etos kerja.
“Saya ingin reward itu sebanding dengan kerja. Sebagai abdi negara, pelayanan kepada masyarakat tidak boleh membuat masyarakat mengeluh. Minimal, standar pelayanan harus baik dan dilakukan dengan keikhlasan,” tegasnya.
Terkait pengelolaan keuangan daerah, ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa anggaran yang dikelola pemerintah merupakan uang rakyat.
Oleh karena itu, setiap kegiatan, termasuk perjalanan dinas, harus menghasilkan output yang jelas dan memberikan manfaat nyata. “Setiap rupiah harus bisa dipertanggungjawabkan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” cetusnya.
Orang nomor satu di Sumsel itu juga mengapresiasi capaian pendapatan daerah, khususnya dari sektor pajak yang menunjukkan tren positif.
Untuk 2026, Pemprov Sumsel akan menekan belanja yang tidak prioritas dan memfokuskan anggaran pada pembangunan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, tanpa mengurangi komitmen terhadap pembangunan daerah.
Seluruh ASN dan masyarakat diajak untuk terus bersyukur atas capaian berbagai indikator statistik Sumsel yang sebagian besar menunjukkan kondisi daerah berada pada jalur positif.
