OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Lima ruangan di SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur yang terbakar pada 20 Desember 2024 lalu akan dibangun kembali. Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) OKU Timur Wakimin, melalui Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, Edi Subandi.
“Kami sudah melakukan pengecekan dan kajian. Bangunan sekolah yang terbakar itu harus dirobohkan dan dibangun kembali,” kata Edi, Kamis (26/12). Menurutnya, selama tiga hari investigasi, didapati bahwa kondisi bangunan yang terbakar retak-retak dan batanya terpisah dengan beton.
“Hari pertama itu tim teknis bangunan Ir H Saputra SST langsung ke lokasi untuk memantau kondisi bangunan. Hari kedua saya langsung pulang dinas dari Palembang mampir juga melakukan verifikasi dan investigasi lapangan,” ungkap dia.
BACA JUGA:Kebakaran di SMPN 2 Semendawai Timur OKU Timur, Api dari Ruang TU, 5 Ruangan Ludes
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Terjadi di Permukiman Padat Lubuklinggau, Warga Panik
Sedangkan pada hari ketiga, dia bersama Kepala Disdikbud OKU Timur kembali melakukan kajian ulang dan ketemu langsung dengan seluruh pengurus sekolah.
“Hasil kami investigasi lapangan diputuskan gedung yang terbakar memang harus dirobohkan. Lalu dibangun ulang,” bebernya. Sebab, besi dari pondasi dan kerangka bangunan rusak karena suhu panas saat terbakar. Dinding lima ruangan itu juga retak-retak, tidak menyatu lagi dengan batu bata yang di dalam.
Saat ini tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah melakukan koordinasi ke kepala BPKD melalui bidang aset untuk penghapusan aset tersebut. “Karena itu merupakan bagian dari aset daerah. Selanjutnya Kepala Dinas akan menyampaikan surat permohonan kepada Bupati OKU Timur melalui Sekda untuk penghapusan aset,” tutur Edi.
BACA JUGA:Percikan Api dari Mesin Pompa Sedot Picu Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Keluang Muba
BACA JUGA:Prima Salam, Serahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di 10 Ulu
Ia juga menyampaikan, akibat kebakaran tersebut tiga kelas tidak bisa digunakan untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar. “Arahan Kepala Dinas, anak-anak dibuat masuk shift pagi dan siang untuk sementara waktu,” pungkasnya.
Diketahui, pada Jumat (20/12) lalu, lima ruangan milik SMPN 2 Semendawai Timur di Desa Tulung Harapan, terbaka. Satu ruang tata usaha (TU), tiga ruang kelas, dan satu ruangan kantor. Penyebab kebakaran ini diduga karena konsleting listrik. (lid)