SUMATERAEKSPRES.ID - Mobil hybrid semakin populer di Indonesia seiring dengan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya efisiensi bahan bakar dan keberlanjutan lingkungan.
Sepanjang tahun 2024, setidaknya hingga November, penjualan mobil hybrid di Tanah Air mengalami lonjakan signifikan, dengan total lebih dari 49 ribu unit yang terjual, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Mobil Hybrid Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Transportasi
Mobil hybrid, yang menggabungkan dua sumber tenaga berbeda, yaitu mesin bensin dan motor listrik, kini menjadi alternatif yang semakin populer di dunia otomotif.
Dengan menggunakan kedua sumber tenaga tersebut, kendaraan ini berpotensi memberikan solusi untuk mengurangi dampak polusi udara, terutama di kota-kota besar yang sering menghadapi masalah polusi dan kemacetan.
BACA JUGA:Jangan Panik! Jika Mesin Toyota Avanza Terdengar Berisik di Pagi Hari, Ini Cara Ampuh Mengatasinya!
Cara Kerja Mobil Hybrid
Pada mobil hybrid, mesin bensin berfungsi sebagai sumber daya utama. Ketika berkendara, mesin ini memberikan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Namun, selain mesin bensin, mobil hybrid juga dilengkapi dengan motor listrik yang dibantu oleh baterai.
Ketika baterai mulai kekurangan daya, generator yang terhubung dengan mesin bensin akan mengubah energi dari bahan bakar menjadi energi listrik yang kemudian mengisi ulang baterai.
Hal ini memungkinkan mobil hybrid untuk berjalan dengan lebih efisien tanpa harus selalu mengandalkan bahan bakar fosil.
BACA JUGA:Segera Miliki! Toyota Calya 2025 MPV LCGC dengan Desain Modern, Fitur Canggih, dan Harga Bersahabat
Kelebihan Mobil Hybrid
Keunggulan utama dari mobil hybrid adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi karbon, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil berbahan bakar bensin biasa.
Selain itu, mobil hybrid sangat ideal untuk digunakan di daerah perkotaan dengan tingkat kemacetan yang tinggi, karena motor listrik dapat digunakan pada kecepatan rendah, mengurangi konsumsi bahan bakar.