Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias menjadi aktor utama dalam pemulihan Aceh pasca-bencana.
Dibentuk untuk mengoordinasikan dan mempercepat upaya rekonstruksi, BRR berfokus pada pemulihan sektor-sektor vital seperti perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, serta fasilitas pengaman pantai turut menjadi prioritas utama selama masa ini.
Salah satu program krusial adalah pembangunan kembali pelabuhan-pelabuhan yang rusak akibat tsunami, termasuk Pelabuhan Ulee Lheue yang rusak parah.
Pada 2005, bantuan dari Australia melalui Australia Indonesia Partnership for Reconstruction and Development (AIPRD) membantu memulai rehabilitasi pelabuhan tersebut, yang diharapkan bisa mendukung logistik dan distribusi barang selama masa pemulihan.
Pembangunan pelabuhan ini berlanjut dengan tahap kedua pada 2007-2008, meskipun hanya ada penambahan fasilitas terbatas.
Sektor transportasi menjadi salah satu fokus utama dalam mempercepat pembangunan Aceh.
Pembangunan infrastruktur transportasi baik di sektor darat, laut, maupun udara dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Upaya tersebut meliputi pengembangan jaringan jalan, pelabuhan, serta pembangunan angkutan massal seperti kapal Aceh Hebat yang menjadi bagian dari program pembangunan konektivitas antar kepulauan dan peningkatan aksesibilitas bagi sektor pariwisata dan logistik.
Program perkeretaapian Aceh yang digagas sebagai bagian dari Trans Sumatera Railway Development juga dianggap solusi strategis dalam meningkatkan efisiensi transportasi.
Pembangunan jalur kereta api ini diharapkan tidak hanya mengurangi kemacetan di jalan raya, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh.
Seiring dengan pembangunan infrastruktur, sektor ekonomi Aceh juga mengalami perbaikan.
Pelabuhan dan terminal feri yang telah dibangun memungkinkan distribusi barang lebih efisien, yang mendorong kembali kegiatan perekonomian masyarakat.
Masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas perdagangan, yang berkontribusi pada pemulihan ekonomi Aceh secara keseluruhan.
BACA JUGA:Mengenang Tragedi Tsunami Aceh: 26 Desember yang Mengubah Sejarah Indonesia Selamanya!
Namun, di balik pemulihan ini, bencana tsunami memberikan banyak pelajaran berharga.