5 Penyebab Timnas Indonesia Tersingkir di Piala AFF 2024, Nomor Terakhir Paling Menyakitkan

Minggu 22 Dec 2024 - 10:18 WIB
Reporter : Akda
Editor : Rian Sumeks

Laga yang berakhir imbang 3-3 ini mencerminkan kurangnya efektivitas dan konsistensi skuad Garuda.

Bahkan, Laos yang dianggap sebagai tim underdog mampu menyulitkan Indonesia. Hasil ini menjadi salah satu tanda kegagalan dalam memanfaatkan pertandingan yang semestinya lebih mudah.

3. Pemain Senior Tidak Optimal

Timnas Indonesia memanggil tiga pemain senior untuk membimbing skuad muda, yaitu Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, dan Pratama Arhan.

Namun, kontribusi mereka tidak sesuai harapan. Ketiganya dianggap kurang "nyetel" dengan para pemain muda, sehingga pengalaman yang seharusnya ditularkan tidak terlihat dalam permainan tim.

Absennya chemistry antara pemain senior dan junior menjadi salah satu alasan mengapa performa Indonesia tidak maksimal di atas lapangan.

4. Ketajaman Lini Depan yang Tumpul

Dari total empat gol yang dicetak Timnas Indonesia di turnamen ini, tiga di antaranya berasal dari pemain belakang, dan satu gol lagi merupakan hasil bunuh diri pemain lawan.

Padahal, Indonesia memiliki penyerang potensial seperti Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Arkhan Kaka. Namun, trio lini depan ini belum mampu menunjukkan performa optimal sebagai ujung tombak serangan.

Ketidakmampuan striker untuk mencetak gol menjadi kelemahan fatal yang sulit ditutupi oleh lini lainnya.

5. Kekalahan dari Filipina yang Menyakitkan

Pertandingan terakhir melawan Filipina menjadi momen paling pahit bagi Timnas Indonesia. Kekalahan 0-1 di kandang sendiri membuat Indonesia harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari fase grup.

Dari dua laga kandang di Stadion Manahan Solo, Indonesia hanya mampu meraih satu poin, hasil yang sangat mengecewakan bagi tim yang bermain di depan pendukungnya sendiri.

Kekalahan ini memperlihatkan kurangnya mentalitas dan kemampuan tim untuk memanfaatkan keuntungan bermain di rumah sendiri.

Kegagalan ini harus menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia.

Pembinaan pemain muda perlu terus diperkuat, namun tetap membutuhkan keseimbangan dengan pengalaman pemain senior.

Selain itu, pembenahan strategi dan peningkatan mentalitas tim harus menjadi fokus utama untuk menghadapi turnamen selanjutnya.

Kekecewaan yang dirasakan publik memang besar, tetapi ini bisa menjadi awal kebangkitan baru bagi sepak bola Indonesia jika direspons dengan langkah konkret oleh para pemangku kepentingan.

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi