Artikel oleh : Dr. Lukman Nul Hakim, MA
SUMATERAEKSPRES.ID - Alquran surah al-Baqarah ayat 183 menyerukan kewajiban berpuasa selama di bulan Ramadhan agar bisa meraih hati bertakwa.
Hati yang taat dengan perintah dan jauh dari larangan serta semangat dalam beribadah kepada Allah Swt.
Hati yang memiliki furqon pembeda antara haq (benar) dan bathil (salah), ma’ruf (baik) dan munkar (jelek). Hati yang memiliki standar tentang kemuliaan dan kehinaan, sehingga hidup terarah untuk hal-hal yang bermanfaat, dan tertutup dari hal-hal yang sia-sia.
Puasa hakekatnya bukan sekedar menahan diri dari tidak makan dan minum serta hal lainnya yang membatalkan pelaksanaan ibadah puasa.
BACA JUGA : Inilah Lima Buah Legenda Saat Puasa Ramadan
Namun, puasa secara ruhani merupakan aktivasi nilai-nilai kejujuran lewat niat ibadah hanya untuk Allah Swt, kesungguhan lewat tekad kuat untuk meraih jiwa takwa kepada Allah, dan kesabaran lewat tahapan dan proses ibadah dan meraih hikmah selama satu bulan penuh.
Sehingga akan disadari dengan kejujuran akan menghasilkan kedekatan diri dengan Allah dan manusia, kesungguhan menghasilkan anti keraguan dan rasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki, dan kesabaran menghasilkan kepuasan dan kelegaan batin.
BACA JUGA : Hikmah Ramadan Minggu Pertama dan Ladang Pahala Umat Muslim
Ramadhan benar-benar hendak dirasakan sebagai proses dari pengalaman ruhani bagi para shoimin dalam membangun rasa bertuhan dan berkemanusiaan dengan spirit ketakwaan yang arif, bajik dan bijak penuh hikmah. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. (*/Sumateraekspres.id)
Kategori :