“Kami akan memperjuangkan perbaikan irigasi ini di tingkat provinsi. Harapan kami, di tahun anggaran 2025, program perbaikan saluran irigasi dan pengembangan PDAM bisa direalisasikan. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali memaksimalkan potensi lahan pertanian mereka, sekaligus menikmati akses air bersih yang layak,” kata David.
Dalam perjalanan reses di Kikim Barat, melalui camat Darwis Salim.SE., juga ditampung beberapa aspirasi. Seperti permohonan dibukanya kembali keran pemekaran desa.
“Karena ada satu desa Singapur, terpisah jarak antara dengan desa lain sepanjang 17 km,” jelasnya. Juga aspirasi kepala desa Ulak Bandung, Kusnadi, tentang tidak adanya bantuan CSR perusahaan. Beberapa Perusahaan yang beroperasi diseputar desa mereka, PT Adi Tarwan kemudian PT SMS. Begitupula kades Penantian, Setia Budi, adanya permintaan jalan penghubung sepanjang 3 km dari desa Saung Naga.
Dalam kunjungan di desa Sido Makmur, Kikim Barat, masyarakat mengucapkan terimakasih kepada pemerintah telah membangun jalan dari Sido makmur menuju desa Purnama Sari SP2.
“Namun, jalan cor beton itu belum terhubung sekitar 700 meter. Kepada pemerintah mohon bantuan segera dibangun,” paparnya. Di desa Purnama Sari dan desa Sido Makmur juga masih terdapat masalah sertifikat Masyarakat tumpang tindih dengan HGU Perusahaan. Termasuk juga masalah pendidikan, masalah alat kesehatan di puskesmas pembantu serta bidan desa untuk membantu kelahiran.
Dengan berbagai persoalan yang telah terungkap selama reses ini, perhatian pemerintah terhadap infrastruktur dasar, seperti saluran irigasi dan air bersih, menjadi sangat penting. Sebagai wakil rakyat, David berjanji untuk terus mengawal aspirasi ini hingga tercapai solusi yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Kikim Area dan sekitarnya. (Adv)