OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Komisi IV DPRD Ogan Ilir menerima kunjungan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kabupaten Ogan Ilir. Pertemuan dengan para guru tingkat SD- SMP ini berlangsung di Ruang Rapat DPRD Ogan Ilir, Selasa (17/12).
Ketua asosiasi guru PAI Ogan Ilir, Andre menyampaikan, tujuan mereka datang ke Gedung DPRD Ogan Ilir untuk bersilaturahmi. “Dalam audiensi hari ini (Selasa), kami juga menyampaikan aspirasi dan minta dukungan peningkatan kompetensi guru PAI di Ogan Ilir,” jelasnya.
Harapannya, melalui peningkatan kompetensi para guru, khususnya PAI, dapat menambah jumlah guru yang mendapatkan program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Menurutnya, hal ini perlu dukungan dari DPRD beserta Disdik dan Kemenang Ogan Ilir.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Ogan Ilir Dorong 170 Guru PAI Segera Ikut PPG 2025
Kunjungan dari Asosiasi Guru PAI tersebut diterima Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir, Muhammad Iqbal didampingi Wakil Ketua Komisi IV, Muhammad Sayuti SH dan Sekretaris Komisi IV Anjas Bagaskara SAk. Juga hadir para anggota Komisi IV Muhammad Ali SH, Zulpikar, Hipni, Rizal Mustopa SIP MSi, H Mulyadi Abdullah dan RA Amrina Rosyada SSi MSi.
“Kami telah menerima kunjungan teman-teman guru PAI yang sudah pretest dan belum PPG di Ogan Ilir. Mereka menyampaikan keinginan untuk segera PPG di tahun 2025,” ungkap Iqbal.
Sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat, para pendidik atau guru ini harus didukung untuk sertifikasi. Hal ini telah disampaikan dalam pertemuan yang juga dihadiri jajaran Dinas Pendidikan dan Kemenag Ogan Ilir.
“Berdasarkan informasi yang kita dapatkan, dari Dinas Pendidikan malah sudah menganggarkan untuk PPG. Sedangkan dari Kemenag juga sangat mendukung akan hal itu. Namun karena keterbatasan anggaran di Kemenag, jadi tidak bisa serentak,” bebernya.
BACA JUGA:DPRD Ogan Ilir Kembali Tersandung Temuan BPK, Dugaan Penyelewengan Rp9,6 M
BACA JUGA:Ya Tuhan! Caleg DPRD Ogan Ilir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan di Tol Palindra, Begini Kronologinya
Awalnya sudah dianggarkan untuk 10 guru mengikuti PPG. Namun, ada aturan terbaru bahwa biaya PPG yang awalnya Rp5 juta turun menjadi jadi Rp800 ribu.
“Dengan demikian, yang awalnya dianggarkan untuk berangkat 10 orang kita tunda dulu. Sembari menunggu juknis, benar tidaknya biaya PPG jadi Rp800 ribu. Kalau itu benar, berarti dari penganggaran yang tadinya hanya untuk 10 orang, bisa jadi untuk 64 orang,” tuturnya.
Iqbal menambahkan, pihaknya akan terus mendorong agar semua guru bisa PPG. “Mudah-mudahan disepakati di badan anggaran, 170 guru PAI yang belum ini bisa semuanya PPG pada 2025,” tukasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir, Muhammad Sayuti, menambahkan, pihaknya sangat berkomitmen mendorong percepatan guru PPG. “Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Apalagi yang bisa kita berikan atas jasa guru-guru. Bukan hanya guru agama, tapi seluruh. Kita DPRD Ogan Ilir komitmen mendukung penuh hal itu,” pungkasnya. Dia berharap, dapat terjalin sinergi antara pemerintahan dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag serta stakeholder terkait di Ogan Ilir. (dik)