SUMATERAEKSPRES.ID - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII yang meliputi Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Kota Lubuklinggau melaksanakan kegiatan reses tahap pertama tahun 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung, mendengarkan keluhan warga, serta memperkuat komunikasi antara wakil rakyat dan konstituen mereka di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Reses DPRD Sumsel Dapil V di OKU
Kegiatan reses ini dikoordinator oleh H. Toyeb Rakembang, S.Ag, dengan didampingi anggota DPRD lainnya, yaitu Mohammad Al Amin, S.SI, Elvaria Novianti, SE, Bembi Perdana, ST, Rica Novlianty, S.SIT, dan Dra. Hj. Rita Suryani, MH.
Kehadiran para anggota legislatif ini disambut antusias oleh masyarakat, yang terdiri dari berbagai elemen, seperti camat, lurah, RW/RT, kepala desa, sekretaris desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta warga setempat.
Reses ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi para anggota dewan untuk memahami kebutuhan serta persoalan yang dihadapi warga secara langsung.
Kegiatan reses berlangsung selama sepekan, dari tanggal 2 hingga 9 Desember 2024. Para anggota DPRD mengunjungi beberapa lokasi strategis yang telah ditentukan di wilayah Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas, dan Kabupaten Musi Rawas Utara.
Di Kota Lubuklinggau, kunjungan dilakukan di beberapa kelurahan, antara lain: Kelurahan Petanang Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kelurahan Kupang, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kelurahan Ulak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II
Di Kabupaten Musi Rawas, kunjungan dilanjutkan ke Kecamatan Jayaloka dan Kecamatan Tuah Negeri, serta Desa Q1 Tambah Asri di Kecamatan Tugumulyo.
Lokasi-lokasi tersebut dipilih karena dinilai strategis untuk menjangkau warga dari berbagai lapisan masyarakat.
Dalam reses ini, masyarakat menyampaikan berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari. Beberapa masalah utama yang menjadi sorotan adalah infrastruktur irigasi, minimnya lampu penerangan jalan, serta buruknya akses telekomunikasi di beberapa wilayah.
1. Irigasi yang Kurang Optimal
Persoalan irigasi menjadi salah satu isu yang paling banyak disampaikan oleh masyarakat, khususnya para petani. Mereka menilai bahwa saluran irigasi yang ada saat ini kurang memadai untuk mengalirkan air ke area persawahan. Akibatnya, produktivitas pertanian terganggu, dan para petani kesulitan untuk mencapai hasil panen yang optimal.