Lebih lanjut, Bupati mengingatkan bahwa apel ini adalah bagian dari upaya mitigasi bencana, dengan tujuan untuk mempersiapkan personel dan peralatan yang diperlukan dalam menghadapi bencana.
"Namun, usaha kita tidak berhenti di sini. Kita juga perlu melakukan perbaikan pada lingkungan, seperti pemeliharaan daerah resapan air, pengelolaan daerah aliran sungai, dan pengendalian kerusakan hutan yang dapat memperburuk bencana alam,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2024, Kabupaten Lahat tercatat mengalami 31 kejadian bencana, yang mayoritas adalah banjir dan tanah longsor.
Kejadian-kejadian ini menuntut kerja sama yang lebih erat antar pemerintah daerah, instansi terkait, serta masyarakat untuk mengurangi risiko bencana di masa yang akan datang.
BACA JUGA:Musim Panen Durian Lahat Dimulai, Petani Mulai Rasakan Hasilnya
BACA JUGA:Pemutakhiran ZNT dan NJOP di Lahat: Dorong Transparansi, Akuntabilitas, dan Keadilan Pajak Daerah.
Pada kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kesiapan menghadapi bencana, baik dalam bentuk dukungan personel maupun penyediaan peralatan.
Hal ini diharapkan dapat menjadi evaluasi untuk memperbaiki kekurangan dan memperkuat sistem kesiapsiagaan yang ada.
Sebagai penutupan, Bupati berharap agar simulasi yang dilakukan hari ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kerja sama semua pihak dalam menghadapi potensi bencana alam.