SUMATERAEKSPRES.ID – Kaligrafi Islam memiliki sejarah yang panjang dan beragam, dimulai sejak awal penyebaran agama Islam.
Seni menulis indah ini berkembang seiring dengan penggunaan tulisan Arab dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam menulis Al-Qur'an yang menjadi kitab suci umat Islam.
BACA JUGA:Dua Spesialis Begal Ditangkap, Satu Pelaku Buron dengan Sembilan Laporan di Polsek Mesuji Raya
BACA JUGA:Sejarah Nama Sungai Musi: Dari Mu Ci Hingga Jantung Perekonomian Palembang
Masa Awal Islam
Pada masa Nabi Muhammad SAW, tulisan Arab pertama kali digunakan untuk menulis wahyu yang diterima oleh beliau, yaitu Al-Qur'an.
Penggunaan tulisan Arab ini mendorong munculnya seni kaligrafi sebagai bentuk penghormatan terhadap kitab suci. Kaligrafi menjadi simbol penting dalam menyampaikan pesan-pesan spiritual.
BACA JUGA:Inilah Perbedaan Gaji PNS dan PPPK Pada 2025
Perkembangan pada Dinasti Umayyah dan Abbasiyah
Kaligrafi Islam mulai berkembang pesat pada masa Dinasti Umayyah (661-750 M) dan berlanjut pada masa Dinasti Abbasiyah (750-1258 M).
Pada masa ini, kaligrafi tidak hanya digunakan untuk menulis Al-Qur'an, tetapi juga menjadi elemen penting dalam seni dekorasi arsitektur, seperti masjid dan istana.
Keindahan kaligrafi menghiasi dinding masjid dan bangunan bersejarah, menunjukkan keterkaitan antara seni dan agama dalam budaya Islam.
Penyebaran Kaligrafi ke Berbagai Wilayah
Kaligrafi Islam tidak terbatas pada wilayah Arab saja. Seni ini juga menyebar ke Persia, Turki, dan India, yang masing-masing mengembangkan gaya kaligrafi yang khas, dipengaruhi oleh budaya lokal.
Masing-masing daerah memperkenalkan teknik dan ciri khas kaligrafi yang memperkaya warisan seni Islam.
BACA JUGA:TVS Callisto 125, Skutik Retro Modern dengan Fitur Lengkap dan Efisiensi Tinggi