“Kami sampaikan pula bahwa hingga November 2024 lalu, Dinas Kesehatan Prov. Sumsel dan jajaran telah menerima 20 penghargaan tingkat nasional, lebih banyak dibanding 2023 yang mendapat 19 penghargaan tingkat nasional,” bebernya.
Disampaikan pula oleh dr Trisnawarman, tahun ini UPTD Dinas Kesehatan, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Sumsel mendapatkan akreditasi A dari Direktorat Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
“Hal ini semua tercapai berkat bimbingan, arahan dan dukungan penuh dari Pak Pj Gubernur, Pak Sekda serta kerja sama semua OPD, lintas sektor dan seluruh lapisan masyarakat serta dukungan dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit dan seluruh jajaran kesehatan di Sumsel,” tandasnya.
Di hadapan peserta peringatan HKN, dr Trisnawarman mengungkapkan kesedihan dan duka mendalam atas kehilangan 3 tenaga kesehatan terbaik yang gugur dalam melaksanakan tugas mulianya tahun 2024 ini.
Mereka adalah almarhumah Afriyanti Arfan SKM MKM (Staf Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel.
Lalu, almarhumah dr Bela Riski Dinanti (Kasi Pelayanan dan Keperawatan RSUD Semende Darat Laut Kabupaten Muara Enim), dan almarhum Andri Antoni (Staf Dinas Kesehatan Kota Pagaralam).
“Melalui kesempatan ini marilah kita bersama berdoa agar almarhum dan almarhumah diampuni segala dosanya, diterima semua amal ibadahnya serta mendapat tempat terbaik di sisi Allah Swt,” ungkapnya.
Pj Gubernur Sumsel, diwakili Sekda Sumsel Drs. H. Edward Candra MH dalam sambutannya mengatakan, tujuan pembangunan kesehatan adalah bagaimana menciptakan masyarakat Indonesia dan masyarakat Sumsel khususnya, agar mencapai suatu kondisi yang sehat.
Tidak hanya sehat fisik (terbebas dari penyakit) tapi juga sehat mental, sehat sosial sehingga dapat hidup produktif dan ekonomis.
“Untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan dengan sinergi yang kuat dan kolaborasi yang erat dengan Pemprov, pemerintah kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat melaksanakan enam pilar transformasi kesehatan,” bebernya.
Enam pilar tersebut di antaranya transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan transformasi teknologi kesehatan.
“Keberhasilan pembangunan kesehatan, tidak hanya tergantung dari kinerja upaya pelayanan kesehatan. Upaya promotif dan preventif menjadi utama tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif,” jelas dia.
Peran sektor di luar kesehatan menjadi sangat penting, dan lebih utama adalah peningkatan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian berperilaku hidup bersih dan sehat.
Inilah yang menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan upaya-upaya akselesari dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
“Di momen yang berbahagia ini, saya sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan kesehatan yang telah bahu membahu berjuang tanpa lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Sumsel.
Tenaga medis, tenaga kesehatan, LSM, swasta, media, profesional, akademisi, seluruh pegawai dan pejabat pemerintahan di pusat dan daerah. Tak lupa para kader, terima kasih, terus semangat, sebab perjuangan kita belum selesai,” pungkasnya.