Disdik Sumsel dan ICRAF Kembangkan Mulok Pangan Lokal untuk Siswa SMA/SMK Hadapi Krisis Iklim

Rabu 04 Dec 2024 - 10:32 WIB
Reporter : Ardila
Editor : Novis

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID –  Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel berencana memasukkan pangan lokal sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal (Mulok).

Langkah ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dalam mendukung ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim.  

"Disdik Sumsel bersama ICRAF Indonesia saat ini sedang merancang kurikulum Mulok pangan lokal bagi siswa SMA/SMK," ungkap Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Awaluddin,  membuka lokakarya di Hotel Beston Palembang, Selasa (3/12)

Menurut Awaluddin, edukasi tentang pangan lokal sangat penting mengingat Sumsel mulai merasakan dampak perubahan iklim, seperti bencana hidrometeorologi dan meningkatnya frekuensi serta intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).  

BACA JUGA:Upaya Disdik Sumsel Tekan Angka Pengangguran, Gandeng Dudi dan Kirim Alumni Ke Jepang

BACA JUGA:Upgrade 20 Guru, Kerja Sama Disdik Sumsel-PLN UPDL, Lahirkan Lulusan Sesuai Kebutuhan DUDI

Namun, salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan pangan lokal adalah minimnya pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai jenis dan manfaat pangan lokal.  

"Padahal, di sekitar kita banyak sumber pangan lokal yang potensial. Sebagai contoh, gandum yang diolah dengan benar dapat menjadi alternatif pangan yang bernilai. Ini hanya salah satu dari sekian banyak contoh," jelasnya.  

Ia menekankan bahwa perubahan iklim tidak bisa dihindari, sehingga siswa perlu dibekali dengan literasi dan keterampilan untuk menghadapi tantangan tersebut, termasuk memahami potensi pangan lokal di lingkungan sekitar.  

"Kita harus menyadari bahwa satuan pendidikan tidak berdiri di ruang hampa. Pendidikan tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, yang memiliki nilai dan kearifan lokal," katanya.  

BACA JUGA:Pasca Ditahan Kejari, Disdik Sumsel Segera Tunjuk PLH Kabid SMA

BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Tahan Oknum Pejabat Disdik Sumsel, Kasus Pembangunan Gedung Baru SMA Negeri 2 Buay Pemaca

Ia menambahkan bahwa pengusulan kurikulum dan pengembangan bahan ajar sedang berlangsung. Setelah dirasa cukup matang, kurikulum ini akan langsung diimplementasikan.  

Direktur ICRAF Program Indonesia, Andree Ekadinata, menyebutkan  Sumsel memiliki keragaman pangan lokal yang sangat tinggi. ICRAF mendukung upaya Disdik Sumsel dalam mengenalkan pangan lokal kepada generasi muda guna mendukung ketahanan iklim.  

"Kerja sama ini merupakan bagian dari kegiatan riset-aksi Land4Lives yang didukung oleh pemerintah Kanada. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim," ujarnya.  

Kategori :