BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Terdata hingga Bulan November 2024, jumlah produksi gabah kering giling di Bumi Sedulang Setudung mencapai 958.342 ton.
"Itu data sementara,"kata Kadis Pertanian dan Hortikultura Banyuasin Sarip.
BACA JUGA:Faktor Cuaca Jadi Penentu Hasil Panen Padi
BACA JUGA:Sumatera Selatan Provinsi Lumbung Padi Terbesar di Indonesia, Temukan Lima Daerah Penghasil Utamanya
Mengapa sementara, karena masih banyak di wilayah pertanian Banyuasin yang belum melaksanakan panen."Tinggal satu bulan lagi, kemungkinan bisa bertambah lagi,"bebernya.
Pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi gabah kering giling, sehingga bisa mencapai 1 juta ton di tahun 2024 ini.
Apalagi di Banyuasin sejumlah kecamatan telah melakukan tanam IP 200 seperti Tanjung Lago, Muara Telang, Karang Agung Ilir, Sumber Muara Telang.
Diakuinya memang untuk tanam IP200 itu sendiri yaitu hampir mayoritas persawahan di Banyuasin masih menggunakan pasang surut yaitu andalkan cuaca/alam.
"Serta persoalan lainnya seperti curah hujan tinggi sehingga air pasang, hama tikus, wereng dan lain sebagainya,"tuturnya.
Sarip juga menambahkan kalau petani di Banyuasin juga sudah melaksanakan tanam perdana di beberapa Kecamatan untuk peningkatan produksi tahun 2025 mendatang.
Lebih lanjut Sarip menerangkan pada Tahun 2023 lalu produksi 920.413 ton gabah kering giling."Artinya adanya kenaikan untuk Tahun ini,"bebernya.
Termasuk juga dengan produksi beras, di tahun 2023 sebanyak 528.552 ton beras, tahun 2024 ini mengalami peningkatan sebanyak 550.333 ton beras.
BACA JUGA:Mengapa Produksi Padi Sumsel Menurun? Ini 3 Wilayah yang Paling Terdampak!
BACA JUGA:Mina Padi Optimalisasi Lahan Pertanian-Perikanan
"Tentunya kita berharap, Banyuasin dapat naik peringkat ke 1 atau 2 sebagai lumbung pangan nasional. Saat ini kita berada di peringkat empat,"tegasnya.