Peringatan tersebut muncul di tengah tuduhan adanya rencana yang didukung Iran terhadap wisatawan Israel di Sri Lanka terkait dengan upaya pembunuhan terhadap Presiden terpilih AS Donald Trump.
Peringatan perjalanan yang ketat untuk Sri Lanka telah dihapus pada 14 November.
Peringatan terbaru tentang Thailand datang ketika jenazah Rabbi Zvi Kogan, seorang utusan untuk cabang Chabad di Abu Dhabi, ditemukan setelah dia hilang sejak minggu lalu.
Kedutaan Besar Israel menyebut pembunuhan Kogan sebagai “tindakan teror antisemit yang tercela.”
Para pejabat mencurigai sejumlah warga Uzbekistan yang direkrut oleh Iran menyerang rabi tersebut dan kemudian melarikan diri ke Turki, lapor outlet Ynet.
BACA JUGA:Israel Perluas Serangan, Bentrokan Sengit dengan Hizbullah, 6 Tentara Tewas
BACA JUGA:PM Israel Tegaskan Serangan Iran Hanya Akan Merugikan Ekonomi Sendiri
Israel sangat waspada terhadap upaya Iran untuk merugikan warga Israel dan Yahudi di seluruh dunia melalui berbagai agen dan proksinya setelah negara-negara tersebut saling melancarkan serangan militer langsung untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Iran melancarkan serangan drone dan rudal balistik besar-besaran terhadap Israel pada bulan April dan Oktober, sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap proksinya di Lebanon dan Suriah.
Pada akhir Oktober, Israel membalas dengan serangkaian serangan di mana puluhan pesawat menargetkan situs militer strategis di seluruh Iran serta baterai pertahanan udara.
Iran telah berjanji untuk merespons namun belum melakukannya dalam kapasitas besar.