PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Personel Polri yang terlibat pengamanan Pilkada Serentak 2024, menerima sejumlah uang untuk kebutuhannya di lokasi pengamanan. Mulai dari uang saku, transportasi ke wilayah dituju, uang makan, dan lainnya. Besarannya berbeda-beda, tergantung situasi lokasinya bertugas.
“Kami transfer langsung ke rekening rekan-rekan, untuk menghindari adanya potongan-potongan dan lain-lain,” tegas Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol M Anis Prasetio Susanto SIK, dalam arahannya usai Apel Pergeseran Pasukan Operasi Mantap Praja Musi 2024, di Mapolda Sumsel, Sabtu pagi (23/11).
Sehingga dia minta tolong dikomunikasikan, bila rekening BRI personel tersebut dipegang istrinya. “Agar anda dibagikan. Kemudian kalau memang ingin dipegang masing-masing, kemarin daftar rekening yang diberikan, jangan kasih yang dipegang istri,” imbau Anis.
Harapannya personel tersebut dapat mempergunakan uang saku pengamanan pilkada tersebut, untuk kebutuhannya di lokasi bawah kendali operasi (BKO) polres masing-masing. “Pada OMP (Operasi Mantap Praja) kemarin, kita dibekali untuk 5 hari,” terangnya.
BACA JUGA:Polda Sumsel Kirim 1.471 Personel BKO Amankan Pilkada Serentak, Ini 6 Penekanan Kapolda Andi Rian
Setelah apel pergeseran pasukan (serpas) Sabtu (23/11), maka Minggu (24/11) sudah terhitung serpas. “Cuaca dalam kondisi hujan. Bagi rekan-rekan yang membawa kendaraan (sendiri), agar berhati-hati. Ingat keluarga di rumah menunggu,” pesan Anis, lulusan Akpol 1995.
Uang makan dan saku, dibekali Polri untuk 6 hari, ditambah dana serpas pulang dan pergi. “Ditambah lagi uang jalan, masing-masing daerah berbeda. Paling besar Muratara dan Mura, daerah yang di ujung. Angkutan lokal, ditanggulangi oleh polres masing-masing,” sampainya.
Setelah tiba di daerah sesuai penugasan, pada Senin (25/11), personel BKO akan apel di Polres/tabes masing-masing. “Rekan-rekan akan diarahkan oleh Kapolres/tabes masing-masing,” jelas Anis, yang pernah menjabat sebagai Dansat Brimob Polda Sulawesi Selatan pada 2019.
Dia memastikan setiap personel yang terlibat BKO pengamanan pilkada serentak 2024, menjalani pemeriksaan kesehatan (rikkes). Anis mengingatkan, bagi personel BKO pengamanan pilkada agar meninggalkan senjata api (senpi) dinasnya di kantor.
“Tidak perlu kita membawa senpi. Anda melaksanakan pengamanan TPS, bukan pengamanan pencurian dengan kekerasan atau lainnya,” tegasnya. Dia berharap tidak terjadi penyalagunaan senpi.
Berkaca dari peristiwa yang terjadi di areal parkir Hotel Novotel Palembang, jelang debat publik pertama calon bupati dan wakil bupati Muratara 2024. ”Kecuali nanti yang Brimob, nanti diatur oleh komandannya masing-masing,” ulas Anis, yang sebelumnya bertugas di Korps Brimob Polri.
Diketahui, ada 1.471 personel yang dikerahkan untuk membantu pengamanan pilkada serentak di Sumsel. Bertugas 24 November 2024 hingga 1 Desember 2024. Terdiri BKO Satbrimob 700 personel, BKO Ditsamapta 63 personel, dan BKO Polda Sumsel dari gabungan satker sebanyak 708 personel.