Tetapi semakin banyak yang melihat daya tarik tersembunyi dalam kisah tentang vampir yang menakutkan ini.
Saat ini Dracula dikenang sebagai karya penting yang memperkenalkan elemen-elemen gotik dan horor dalam sastra.
Novel ini tidak hanya menakutkan, tapi juga menggugah rasa penasaran banyak generasi hingga melahirkan banyak adaptasi di berbagai media.
BACA JUGA:Teori Sastra yang Wajib Diketahui Mahasiswa untuk Skripsi Berkualitas
BACA JUGA:Menggali Kekayaan Budaya Muba: Andai-Andai sebagai Warisan Sastra Lisan!
5. A Confederacy of Dunces – John Kennedy Toole
A Confederacy of Dunces mengalami perjalanan yang panjang dan sulit sebelum akhirnya diterbitkan.
Sempat ditolak oleh banyak penerbit, karya ini akhirnya terbit berkat kegigihan ibu Toole dalam memperjuangkannya.
Awalnya dianggap aneh dan sulit diterima, namun akhirnya novel ini justru berhasil memenangkan Pulitzer dan menjadi favorit banyak orang.
Kini kisah penuh humor gelap tentang Ignatius J. Reilly ini dianggap sebagai mahakarya yang berhasil menciptakan karakter yang konyol namun berkesan.
Gaya satir dan keunikan ceritanya membuat novel ini menjadi karya yang tak terlupakan dalam dunia sastra.
6. Lord of the Flies – William Golding
Ketika diterbitkan, Lord of the Flies mendapat banyak kritikan karena penggambaran sisi gelap manusia dan kekerasan terhadap anak-anak. Banyak yang merasa ceritanya terlalu disturbing.
Tapi, seiring waktu perspektif terhadap novel ini berubah drastis.
Kini, Lord of the Flies dilihat sebagai refleksi kuat tentang moralitas dan psikologi manusia.
Golding menunjukkan bahwa dalam situasi tertentu, sisi liar manusia bisa muncul ke permukaan.