Bank Mandiri Taspen juga memberikan pinjaman hingga Rp500 juta untuk guru yang ingin memanfaatkan sertifikat pendidiknya sebagai jaminan.
Dokumen yang diperlukan antara lain fotokopi KTP, NPWP, SK mengajar, dan sertifikat pendidik. Proses pengajuan di bank ini dikenal cepat dan efisien.
3. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Melalui produk Kredit Usaha Rakyat (KUR), BRI menawarkan pinjaman bagi guru dengan plafon yang cukup besar, bahkan untuk guru honorer. Syarat-syarat yang diajukan termasuk KTP, Kartu Keluarga, dan tentu saja sertifikat pendidik sebagai jaminan.
4. Bank Syariah Indonesia (BSI)
BSI menawarkan pinjaman tanpa agunan (KTA) dengan plafon hingga Rp100 juta. Proses pengajuan pinjaman cukup mudah, hanya memerlukan dokumen seperti KTP, slip gaji, dan sertifikat pendidik.
Keuntungan lainnya adalah, produk ini tidak membutuhkan jaminan fisik, sehingga lebih mudah diakses oleh banyak guru.
5. Bank Jabar Banten (BJB)
BJB juga melayani pinjaman sertifikasi guru dengan plafon yang bervariasi sesuai kebutuhan peminjam.
Syaratnya sama dengan bank lainnya, yaitu KTP, slip gaji, dan sertifikat pendidik.
Pertimbangan Sebelum Mengajukan Pinjaman Sertifikasi
Walaupun menawarkan plafon besar dan bunga rendah, pengajuan pinjaman dengan jaminan sertifikasi ini tetap menimbulkan sejumlah pertanyaan.
BACA JUGA:Mengungkap Keuntungan Guru Menjadi PPPK: Gaji, Tunjangan, Kenaikan, dan Fasilitas Pemerintah
BACA JUGA:Besaran Gaji Pegawai PPPK 2024: Syarat, Golongan, dan Tunjangan
Beberapa kalangan mengkhawatirkan apakah sertifikasi yang seharusnya menjadi hak untuk memperoleh tunjangan dapat dijadikan jaminan pinjaman.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa guru-guru yang tergoda oleh penawaran plafon besar dan bunga ringan akan kesulitan melunasi utang di masa depan.
Namun, bagi banyak guru, pinjaman ini dapat menjadi solusi tepat untuk kebutuhan finansial mendesak.
Tunjangan sertifikasi yang diterima setiap bulan atau triwulan seringkali dianggap cukup untuk menutupi cicilan pinjaman tanpa membebani mereka terlalu berat.