SUMATERAEKSPRES.ID - Sebagai upaya mempersiapkan generasi milenial yang tanggap bencana, Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel menggelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana guna mempersiapkan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) tahun 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula SMK Negeri 2 Palembang dan dihadiri pelaksana harian (Plh) Kalaksa BPBD Sumsel, Aksoni SE MM; Kadisdik Sumsel diwakili Kasi Peserta Didik SMK, Misral MSN; Kepala Basarnas Palembang diwakili Rescue Terampil Dayu Wilyanto, Kepala SMKN 2 H.
BACA JUGA:BPBD Sumsel Beri Edukasi Informasi SPAB Bagi Pelajar
BACA JUGA:2 Jam, Sudah di Lokasi Bencana, BPBD Sumsel Gelar Apel Siaga Banjir, 15 Menit Persiapan Tuntas
Hadir pula, Suparman, SPd MSi; Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumsel, Ferry Yanuar SKM MKes; Kasi Kesiapsiagaan BPBD Sumsel, H Eddy Junaidi SST dan Kasi Pencegahan BPBD Sumsel Sukma Setiadi YS SSTP MSi.
Dalam sambutannya, Aksoni mengatakan kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh yang bertujuan untuk membangun budaya siaga bencana di kalangan siswa dan guru, serta meningkatkan ketahanan sekolah dalam menghadapi berbagai jenis bencana.
Dalam sosialisasi ini, peserta diperkenalkan pada kebijakan pemerintah terkait penerapan program SPAB serta strategi implementasi pendidikan aman bencana di sekolah.
“Dengannya memasukkan materi Pendidikan Pencegahan dan Resiko Bencana dalam kurikulum sekolah, kita berharap siswa dapat lebih memahami risiko bencana yang belum terjadi, saat terjadi dan sesudah terjadi, serta mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” ujar, Selasa (19/11).
Kondisi Kota Palembang memang tidak masuk wilayah rawan bencana. Namun kondisi saat ini Kota Palembang belum memenuhi target kolam retensi sebanyak 160 kolam retensi lagi yg dibutuhkan. Karena kolam saat ini baru berjumlah 40 kolam retensi sehingga belum bisa mencukupi air resapan.
Selain itu bencana Kebakaran juga jadi perhatian khusus. Mengingat kondisi rumah di Palembang yang padat sehingga menyulitkan Damkar memadamkan api.
"Jadi kita hadir bukan untuk mencegah bencana terjadi tetapi menyiapkan sumberdaya manusia agar siap siaga menghadapi bencana," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumsel Ferry Yanuar SKM MKes menambahkan, dalam kegiatan sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), para pelajar yang hadir mendapatkan pemaparan mengenai 4 materi yang penting.
Yakni, kebijakan pemerintah dalam penerapan program SPAB, yang berfokus pada keselamatan dan kesiapsiagaan di lingkungan sekolah.
Selanjutnya, materi mengenai strategi implementasi pendidikan aman bencana, di mana sekolah diharapkan dapat menjadi tempat yang aman bagi seluruh warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana.
Selain itu, materi mengenai prosedur tetap kedaruratan sekolah tentang tindakan yang harus diambil sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana.