https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sepekan Panas Menyengat, Masih Kemarau, Karhutla 4 Daerah

SIRAM: Petugas dari DPRKPP melakukan penyiraman tanaman di taman simpang Polda, kemarin.-foto: kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) memprakirakan, September ini wilayah Palembang dan sekitarnya masih berstatus musim kemarau. 

Meksipun sudah beberapa kali turun hujan, tapi masih panas menyengat di siang hari hingga sekitar pukul 15.00 WIB dalam waktu sepekan ke depan. "Prakiraan cuaca sepekan ke depan akan cukup terik di siang hari, karena peluang hujan di Palembang dan sekitarnya cukup kecil," kata Kepala Stasiun Meteorologi SMB 2 Palembang, Siswanto, Rabu (18/9). 

Perkiraan kondisi cuaca seperti ini akan berlangsung sampai 22 September nanti. Namun, untuk puncak musim kemarau tahun ini sudah terlewati, yakni Juli-Agustus lalu. 

Dari hasil observasi, suhu di Kota Palembang mencapai 36,4 derajat celcius. Secara Meteorologi, suhu yang berada di atas 35 derajat celcius termasuk ekstrem. Tapi belum dikatakan gelombang panas. 

Gelombang panas terjadi di wilayah Asia beberapa waktu lalu. Peningkatan panas di suatu wilayah melebihi dari 10 derajat dari rata-rata. "Karena kembali akan merasakan cuaca cukup terik, sebaiknya masyarakat jaga kesehatan, banyak minum air putih serta jaga lingkungan agar tidak ada lagi mengolah lahan dengan cara membakar karena potensi peningkatan hotspot akan kembali terjadi," tukasnya. 

BACA JUGA:Karhutla 12 Daerah, 2.948 Ha Lahan Hangus, Sumsel Sudah Lewati Puncak Musim Kemarau

BACA JUGA:Mengapa Hujan Turun di Musim Kemarau? BMKG Ungkap Penyebabnya, Ternyata Ada Pengaruh Ini!

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat, beberapa wilayah masih terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).  Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan, pemadaman lanjutan masih  dilakukan di 4 kabupaten yakni Banyuasin, Muara Enim, Musi Banyuasin (Muba) dan Ogan Ilir (OI). 

"Luas lahan di wilayah itu berkisar 30 hektare, yang terbakar sudah mencapai 10 hektare. Sementara yang berhasil dipadamkan baru 2 hektare. Hari ini masih diupayakan pemadaman lanjutan," jelasnya.

Adanya karhutla Banyuasin itu terpantau helikopter patrol. Ditindaklanjuti dengan pemadaman oleh BPBD Banyuasin, TNI, Polri, Manggala Agni, RPK Berkat Tani Makmur dan lainnya. Pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran pada lahan dengan vegetasi semak belukar, pakis, gelam dan sawit tersebut.

"Pemadaman karhutla di lahan gambut dengan kedalaman sekitar 10-100 cm tersebut terkendala sumber air kanal yang letaknya jauh," kata Sudirman.

Pemadaman lanjutan hari keempat dilakukan pada areal gambut Kawasan Hutan Produksi Konversi wilayah Desa Gumai Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Sejak Sabtu (14/9), luas lahan yang terbakar mencapai 4 hektare.

BACA JUGA:Apakah Saat Ini Sudah Masuk Musim Hujan atau Kemarau? Berikut Ini Prediksi BMKG

BACA JUGA:Kodim 0405/Lahat Sukses Menanam Cabai di Tengah Kemarau Panjang, Ini Kata Dandim!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan