Kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Syariah (BPRS)
Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPRS juga mencatat kinerja yang cukup baik meskipun pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio permodalan tetap kuat, dengan CAR masing-masing mencapai 31,75% untuk BPR dan 23,09% untuk BPRS.
Upaya Penguatan dan Antisipasi Risiko
OJK menekankan pentingnya antisipasi risiko perbankan, terutama risiko pasar dan likuiditas di tengah ketidakpastian global. Risiko suku bunga, perlambatan ekonomi Tiongkok, serta eskalasi geopolitik dipandang sebagai potensi tekanan terhadap ekonomi domestik.
Restrukturisasi kredit terus menjadi perhatian, dengan jumlah kredit bermasalah yang relatif kecil setelah masa restrukturisasi. OJK mendorong bank untuk memastikan kualitas pelaksanaan restrukturisasi dan melakukan pengawasan ketat guna mencegah memburuknya kualitas kredit di masa mendatang.
Selain itu, bank diminta memperkuat daya tahan melalui penguatan permodalan dan pengelolaan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang memadai. OJK juga meminta perbankan rutin melakukan stress test untuk menilai ketahanan menghadapi potensi penurunan kualitas kredit.
Regulasi dan Koordinasi Multilateral
Pada triwulan II-2024, OJK telah menerbitkan aturan baru terkait Bank Perekonomian Rakyat dan Syariah untuk meningkatkan efisiensi regulasi. Selain itu, OJK aktif berpartisipasi dalam forum internasional, seperti Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) dan Financial Sector Assessment Program (FSAP) yang bekerja sama dengan IMF dan Bank Dunia untuk menilai stabilitas sektor keuangan Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa OJK akan terus memantau volatilitas ekonomi global dan dampaknya terhadap perbankan nasional. Pengawasan intensif secara individu dan berkelanjutan diharapkan mampu menjaga stabilitas keuangan Indonesia di tengah berbagai tantangan.
Imbauan untuk Perbankan
OJK meminta bank untuk terus menjaga prinsip kehati-hatian, profesionalisme, dan inovasi dalam pengelolaan bisnis. "Dengan demikian, perbankan diharapkan mampu tumbuh secara sehat dan berkelanjutan," ujar Dian.