JAKARTA,SUMATERAEKSPRES.ID-Pertandingan babak pertama antara Timnas Indonesia melawan Jepang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jumat (15/11) malam belum selesai.
Namun gawang Indonesia sudah kebobolan dua kali.
Namun, meski tertinggal 2-0, Stadion GBK yang berkapasitas 78 ribu penonton tetap bergemuruh.
Suporter terus berikan dukungan untuk timnas Indonesia. Antusias penonton begitu luar biasa.
Semua berharap timnas Indonesia bisa bertanding maksimal dan mengalahkan Jepang.
Kevin Diks dkk diharap mampu mengejar ketertinggalan dan membalikkan keadaan.
Apalagi, ada 14 pemain naturalisasi dalam timnas Indonesia kali ini.
Apakah bayang-bayang kekalahan timnas Indonesia karena Mees Hilgers dan Ivar Jenner tidak bisa merumput karena cedera hingga akumulasi kartu?
Padahal, banyaknya pemain naturalisasi sempat membuat kaget pelatih Jepang, Hajime Moriyasu.
Dia terkejut melihat perubahan drastis dalam skuad Timnas Indonesia yang dipilih STY.
Kata Hajime, dengan bantuan pemain-pemain asal Eropa, Timnas Indonesia akan memberikan perlawanan sengit atas tim tamu Jepang.
Jepang punya sejarah kalah dari Indonesia pada pertandingan Piala Asia 2023. Saat itu, Indonesia menang 3-1 hanya dengan lima punggawa naturalisasi saja.
“Komposisi tim benar-benar berbeda dari tim Indonesia sebelumnya. Sebagian besar pemain yang dipanggil bermain di Eropa,” kata Moriyasu dikutip dari Sankei.
Hajime menambahkan, turunnya para pemain Eropa tersebut bakal membuat pertarungan Timnas Indonesia dengan Jepang kian sengit. “Jadi, itu akan menjadi pertarungan yang sulit,” imbuh dia.
Saat ini, anak-anak asuh pelatih Shin Tae-yong (STY) baru mengoleksi 3 poin, hasil imbang berturut-turut dalam tiga pertandingan melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.
Indonesia menempati posisi juru kunci klasemen sementara grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 karena belum pernah menang sekali pun.
Pertandingan melawan Jepang ini menentukan kelanjutan nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia tidak boleh kalah melawan dua raksasa grup C, Jepang dan Arab Saudi.