LAMPUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seluruh perguruan tinggi di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) MBKM 2024. Acara berlangsung selama dua hari, 14-15 November di Hotel Emersia Bandar Lampung.
Rakor itu dalam upaya memperkuat dan memastikan keberlanjutan implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dihadiri perwakilan 128 perguruan tinggi akademik di lingkungan LLDIKTI Wilayah II. “Tujuan rakor ini untuk mempercepat akselerasi program MBKM, mengevaluasi pelaksanaan MBKM, serta membangun sinergi antar pemangku kepentingan,” ujar Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof Dr Iskhaq Iskandar MSc.
Melalui Rakor MBKM diharapkan dapat memperkuat pemahaman tentang kebijakan MBKM. Kemudian, mendorong transformasi pendidikan tinggi, agar mampu menjawab kebutuhan dalam menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, dan berdaya saing, dengan karakter Pancasila.
Dalam Rakor MBKM itu, ada panel diskusi dengan penyampaian materi tentang bertajuk Keberlanjutan Kebijakan MBKM. Diskusi berlanjut dengan topik Akselerasi MBKM dan Strategi Peningkatan serta Percepatan Kemitraan Program Studi. Pada sesi ini, peserta mendapat pemahaman mengenai langkah-langkah untuk mempercepat pelaksanaan MBKM serta membangun kemitraan strategis di tingkat program studi.
BACA JUGA:Rakor Pemantapan Kesiapan Pelaksanaan Pemilukada OKI: Fokus pada Kelancaran Distribusi Logistik
BACA JUGA:Anggota KPU Pagaralam Ikuti Rakornas Pemilukada
Materi berikutnya, Evaluasi Implementasi MBKM dan Penguatan Komunitas Kampus Pelaksana MBKM. Bertujuan untuk menilai capaian MBKM serta memperkuat jaringan komunitas kampus yang terlibat dalam program ini. Juga menyuguhkan materi Fasilitasi Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM, antara lain Membangun Desa dan Asistensi Mengajar di satuan pendidikan. Materi ini disampaikan narasumber yang merupakan fasilitator MBKM dari LLDIKTI Wilayah II.
Pada hari kedua Rakor MBKM, digelar sesi Multi-Stakeholder Dialogue (MSD) yang menghadirkan sudut pandang dari unsur pemerintah, akademisi, bisnis/perusahaan dan masyarakat. “Tujuannya menciptakan komitmen bersama antar multipihak untuk menginisiasi pilot project MBKM Mandiri bagi perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah II,” imbuhnya.
Prof Iskhaq menegaskan, Rakor MBKM ini menjadi momentum penting bagi semua dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi. MBKM bukan lagi menjadi program tapi lebih daripada itu menjadi gerakan bersama di LLDIKTI wilayah II. “Ketika menjadi gerakan bersama di LLDIKTI Wilayah II maka insya Allah gaung MBKM akan lebih besar, strategi kolaborasinya lebih menguat dan partisipasi MBKM lebih banyak lagi,” tuturnya.
Untuk itu, Prof Iskhaq meminta agar dalam Rakor yang dibahas lebih pada relevansi, keterkaitan dengan kurikulum perguruan tinggi kelulusan dengan kebutuhan industri di masyarakat sehingga yang dibahas esensi dari MBKM.
Ditambahkannya, perguruan tinggi harus bertransformasi dengan memperhatikan tiga unsur utama. Pertama, sumber daya manusia, termasuk dosen dan tenaga kependidikan. Kedua, kurikulum, proses, dan tata kelola, yang diharapkan nantinya dapat menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang unggul. “Ketiga, unsur dampak yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, baik dari segi institusi maupun individu-individu yang ada di dalamnya,” tukasnya.(*)