PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kolaborasi antara berbagai pihak, sangat penting dalam rangka menciptakan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Sumsel, yang aman, damai, dan sukses. Komunikasi yang kuat, menjadi kunci untuk menyelaraskan pandangan dalam menyukseskan Pilkada 2024 demi kepentingan bersama.
"Karena itu kami membangun komunikasi dengan banyak pihak. Mulai dari Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), kelompok masyarakat, pasangan calon, hingga tim kampanye,” terang Ketua KPU Provinsi Sumsel Andika Pranata Jaya SSos MSi, Kamis (14/11/2024).
Sebab menurutnya, sukses tidaknya pemilihan kepala daerah (pilkada), tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU. Tapi juga seluruh elemen masyarakat. Karena itu, KPU Sumsel melakukan berbagai pendekatan sosialisasi untuk memastikan masyarakat memahami dan terlibat dalam Pilkada 2024.
"Kami melakukan sosialisasi tatap muka di masyarakat, juga ke kalangan mahasiswa dan pemilih pemula. Termasuk pendekatan langsung kepada pasangan calon, agar masyarakat lebih mengenal calon gubernur dan wakil gubernur mereka," paparnya.
BACA JUGA:Distribusi Logistik Pemilu Kayuagung Capai Tahap Akhir, KPU Fokus Perairan Mulai 20 November
BACA JUGA:Ini Tujuan Pelaksanaan Monev yang Dilakukan KPU Banyuasin
KPU Sumsel telah menetapkan 6.382.739 Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang tersebar di 13.206 tempat pemungutan suara (TPS) pada 3.249 desa/kelurahan se-Sumsel. Kemudian membentuk badan ad hoc, sebanyak 1.205 PPK, 9.747 PPS, dan 92.442 KPPS.
Untuk pengamanan dan pendistribusian logistik pilkada ini juga, KPU tidak dapat bekerja sendiri. “Dukungan semua stakeholder terkait sangat dibutuhkan. Terkhusus dukungan pengamanan dari Polda Sumsel, sangat kami apresiasi dan ucapkan terima kasih,” ucap Andika.
Menanggapi pemetaan bahwa Sumsel masuk daerah rawan konflik di Pilkada Serentak 2024, Andika menekankan bahwa hal tersebut bukanlah label yang permanen. "Indikator rawan itu banyak, dan sebenarnya ini bukan label, tetapi lebih kepada potensi,” tegasnya.
Potensi itu diharapkan tidak akan terjadi. Itulah sebabnya KPU Sumsel bersama Forkopimda Sumsel, bekerja keras untuk mencegah segala bentuk kerawanan yang mungkin muncul. “Sampai saat ini, Sumsel berada dalam kondisi yang relatif sejuk, namun tetap memerlukan kewaspadaan,” imbuhnya.
BACA JUGA:KPU Prabumulih Sukses Gelar Debat Kedua Pilkada 2024, Targetkan Partisipasi Pemilih Hingga 85 Persen
BACA JUGA:Debat Kedua Pilwako Prabumulih, KPU Targetkan Partisipasi Pemilih 85 Persen, Ini Kata Ketua KPU!
Dia mengingatkan, dalam sebuah kontestasi tentu ada pihak yang menang dan kalah. Serta dominasi yang berbeda di setiap wilayah. "Tinggal bagaimana kita memaknainya dengan baik. Kami berkomitmen untuk menjaga suasana yang kondusif ini," tegasnya lagi.
Dalam upaya menjaga profesionalitas, KPU Sumsel berkomitmen bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang ada. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU harus selalu profesional dalam menjalankan tugasnya.
"Jika ada hal yang kurang tepat di jajaran KPU, kami terbuka untuk diberitakan secara proporsional. Namun jangan sampai KPU dipersalahkan dengan alasan yang kurang tepat. Kami sudah berupaya bekerja sesuai dengan aturan yang ada," sampainya.