SUMATERAEKSPRES.ID — Ketegangan di Timur Tengah kian memuncak di tengah konflik yang semakin intensif antara Israel dan Iran.
Serangan militer Israel ke Lebanon terus berlangsung, terutama menghadapi kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran.
Dalam baku tembak sengit pada Rabu (13/11), enam tentara Israel dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan tewas saat operasi mereka di Lebanon selatan.
Menurut pernyataan IDF, para tentara tersebut kehilangan nyawa ketika bertempur melawan anggota Hizbullah di dalam sebuah bangunan di wilayah Lebanon selatan.
BACA JUGA:PM Israel Tegaskan Serangan Iran Hanya Akan Merugikan Ekonomi Sendiri
BACA JUGA:Israel Berusaha Gagalkan Program Nuklir Iran, Ancaman Meningkat di Timur Tengah
Insiden ini menambah jumlah korban dalam operasi yang telah dimulai sejak akhir September dan menjadi salah satu hari paling mematikan bagi militer Israel dalam konflik tersebut.
IDF terus memperluas operasi darat mereka di wilayah selatan Lebanon sebagai upaya menghadapi serangan-serangan dari Hizbullah yang kerap menargetkan wilayah Israel utara.
Pada hari yang sama, jet-jet tempur Israel juga melancarkan serangan udara ke wilayah Beirut yang diyakini menjadi markas dan pusat logistik Hizbullah, menyusul peringatan evakuasi yang dikeluarkan IDF bagi warga sipil di area tersebut.
BACA JUGA:Iran Desak AS Tinggalkan Kebijakan Masa Lalu Terkait Teheran
Serangan tersebut menghancurkan sejumlah fasilitas penting yang diduga menyimpan senjata dan amunisi milik Hizbullah.
Selain itu, media Suriah melaporkan adanya serangan udara Israel yang menargetkan Al-Qusayr, wilayah di Suriah tengah yang dikenal sebagai jalur utama distribusi senjata dari Iran ke Hizbullah.
Serangan ini juga dilaporkan menghancurkan sejumlah jembatan dan rute logistik di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon.
BACA JUGA:AS Kirim Jet Tempur F-15, Tanda Dukungan Israel Hadapi Ancaman Iran