Untuk itu, Kementerian Agama terus berkomitmen untuk melakukan harmonisasi dan sinkronisasi regulasi yang ada, agar peran dan fungsi guru serta pengawas PAI dapat lebih optimal.
"Dengan regulasi yang jelas dan dukungan yang solid, kita dapat mewujudkan tujuan besar pendidikan agama yang efektif," tambahnya.
Selain soal regulasi, Wakil Menteri Agama juga menyoroti beberapa persoalan yang masih dihadapi dalam dunia pendidikan agama, seperti ketidakseimbangan jumlah guru dan pengawas PAI dengan jumlah siswa Muslim, serta masalah karir dan kesejahteraan mereka.
Wamenag berharap, melalui upaya yang konsisten, masalah-masalah tersebut dapat diatasi seiring dengan komitmen pemerintah dalam memperkuat sumber daya manusia di bidang pendidikan agama.
"Insya Allah, dengan niat baik dan sesuai dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia, kita akan menemukan solusi yang terbaik untuk pengembangan pendidikan agama Islam di Indonesia," tutur Romo H.R. Muhammad Syafii.
Pada kesempatan yang sama, acara ini dihadiri pula oleh beberapa pejabat penting, di antaranya Pembina Pengurus Kelompok Kerja Pengawas PAI Tingkat Nasional, Brurry Hariyanto, Kasubdit PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU), Khaerul Umam, serta Kasubag TU Direktorat PTKI, Muchamad Ziaul Haq. Acara ini juga menjadi ajang untuk memperkuat sinergi antara para pengawas PAI dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di sekolah-sekolah umum di seluruh Indonesia.