Dia berharap, setelah anak-anak putus sekolah mengikuti pelatihan dan memiliki kemampuan menenun songket, nantinya mereka bisa mengembangkan usahanya sendiri.
" Akan muncul wirausaha baru yang merupakan bagian dari pelaku industri kecil menengah (IKM) dan pada akhirnya nanti bisa meningkatkan perekonomian kota Palembang, dengan begitu bisa mengurangi pengangguran dan pada akhirnya mengurangi kemiskinan yang ada di Kota Palembang," terangnya seraya mengatakan peserta terdiri dari usia 15- 25 tahun.
Tak hanya itu, lanjut Korlena, timnya tidak hanya memberikan pelatihan tenun songket. Namun, juga akan melakukan evaluasi dan memantau selama dua tahun kedepan. Apakah kemampuan mereka menenun itu dimanfaatkan untuk membuka usaha sendiri atau tidak.
"Tentunya kami bersama SKB akan terus memantau peserta ini dan kami dari Dinas Perindustrian juga punya program-program promosi produk-produk IKM dan kami akan utamakan mereka,"ucapnya
Lanjut dia, penjaringan para peserta berdasarkan daftar dari sanggar kegiatan belajar dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Palembang.
"Untuk memberikan bekal keterampilan menenun songket, sikap mental wirausaha dan memfasilitasi anak-anak yang putus sekolah," tukasnya (adv)