Sumsel Sasaran Program Cetak Sawah, Kementan Target 3 Juta Hektar Dalam 4 Tahun

Minggu 10 Nov 2024 - 22:28 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

BACA JUGA:Janji Bantu Korban Kebakaran Desa Sawah

BACA JUGA:Kunjungan Penjabat Bupati Empat Lawang ke Lokasi Kebakaran di Desa Sawah

Kabupaten Lahat juga usulkan 25 hektar untuk program cetak sawah baru.

Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Lahat, Pukatul Hadi, melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Dian Iskandar, mengungkapkan, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis program cetak sawah dari Kementan. 

Meskipun program ini telah diumumkan, pelaksanaan teknisnya masih menunggu petunjuk lebih lanjut. "Saat ini kami baru diminta untuk mengumpulkan data calon lokasi untuk cetak sawah baru," tambahnya. Program cetak sawah baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam meningkatkan luas lahan pertanian.

Sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi kaum muda di daerah-daerah seperti Kabupaten Lahat. Pemerintah daerah juga berencana untuk melibatkan petani milenial dalam pengelolaan lahan sawah baru yang akan dibuka. 

Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Muara Enim, Ilil Amri mengatakan, sudah ada rencana mengubah lahan tidur menjadi lahan pertanian. "Kalau untuk targetnya berapa hektar untuk jadi cetak sawah sejauh ini belum ditentukan," ujarnya. 

Sejauh ini baru dilakukan pendataan, yakni lahan terlantar, rawa, lebak dan lahan semak belukar yang belum dimanfaatkan. "Total jumlahnya berdasarkan pendataan yakni 17.500 hektar, itulah yang berpotensi untuk dijadikan lahan persawahan," bebernya. 

Untuk jumlah petani di Kabupaten Muara Enim total ada sekitar 23.450 petani. "Kalau untuk petani milenial ya kami mendukung. Karena lahannya juga masih luas. Kalau dikelola generasi muda artinya akan membuka lapangan pekerjaan. Biasanya generasi muda memiliki inovasi yang bisa mendukung pekerjaan," pungkasnya.

Pemkab Muratara juga berupaya mengembangkan sektor pertanian. Salah satu langkah strategis yang dilakukan dengan membuka lahan baru seluas 50 hektar pada 2025. Diperuntukkan  bagi empat komoditas pertanian unggulan. 

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi, melalui Kabid Pertanian, Japrizal, pihaknya telah melakukan penanaman di lahan produktif yang sudah ada.

Untuk lahan pertanian, terdapat perkembangan signifikan pada empat komoditas unggulan. Dengan rincian 20 hektar untuk jagung. Lalu, 10 hektar masing-masing untuk bawang merah, cabai merah, dan kacang tanah.

"Kami fokus pada komoditas yang mudah dikembangkan dan memiliki daya adaptasi tinggi, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Seperti jagung dan kacang tanah. Selain itu, komoditas ini memiliki harga jual yang cukup menjanjikan," ujar Japrizal.

Data BPS, di Kabupaten Muratara memiliki 7.131 hektar sawah produktif, areal perkebunan 21.263 hektar, luas ladang 14.152 hektar dan produksi padi di 2022 mencapai 12304,47 ton.

Muksin, salah satu petani di Kecamatan Rupit, Muratara, yang telah menanam jagung di lahan barunya, mengaku puas dengan hasil yang didapat. Menurutnya, jagung sangat mudah dikembangkan di segala jenis lahan, termasuk lahan baru.

"Hasilnya cukup memuaskan, karena jagung tidak memerlukan perawatan khusus. Selain itu, pemasaran jagung pipil juga tidak sulit, karena banyak agen yang datang langsung ke petani untuk membeli," ujar Muksin.

Kategori :