Sumsel Sasaran Program Cetak Sawah, Kementan Target 3 Juta Hektar Dalam 4 Tahun

Minggu 10 Nov 2024 - 22:28 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

"Jika dikalikan rata-rata 6,72 ton per hektar, maka hasil panen mencapai sekitar 1.001.000 ton  GKP atau 855.610 ton," rinci Junadi.  Berkoordinasi dengan pusat atau Kementan, apakah bisa provinsi untuk mendapat program penambahan area tanam.

Salah satu program pusat lainnya, yang bekerja sama dengan BNPB adalah pembangunan tata kelola air atau pembangunan sodetan, terutama di wilayah pesisir Komering. Dan juga program Oplah  yang bekerja sama dengan TNI. 

BACA JUGA:Basmi Hama Tikus Sawah Dengan 8 Cara Ini, Yuk Simak!

BACA JUGA:Sungai Kebon Gede Alih Fungsi dari Sawah jadi Pemukiman, Kini Abadi Lewat Nama Lorong, Simak Kisahnya

Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banyuasin, Sarip mengatakan berdasarkan data sementara potensi cetak sawah rakyat di Sumatera Selatan untuk Banyuasin seluas 40.631 hektare. "Itu berdasarkan hasil penapisan SHP (Shapefile) oleh tim CSR Kementan dengan tata ruang kabupaten, perizinan Kabupaten dan HGU kabupaten," jelaskan dia,

Rincian lahan yaitu Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 40.082 hektare. Diketahui APL adalah kawasan yang berada di luar kawasan hutan negara dan diperuntukkan bagi pembangunan non kehutanan. APL dapat berupa hutan yang ditetapkan sebagai bukan kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan atau Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK). 

"Itu potensi nanti diverifikasikan lagi oleh Kementan," bebernya. Luas lahan pertanian di Banyuasin rinciannya, luas baku sawah 174.371 hektar yang terdiri dari 150.643 hektar sawah pasang surut dan 23.728 hektar sawah lebak. 

Dari data BPS tahun 2023, produksi padi di Kabupaten Banyuasin mencapai 915.784 ton GKG Untuk produksi beras 525.873 ton. Produktivitas padi per hektar sawah sebanyak 5,16 ton GKG. Hal ini menunjukkan ada peningkatan produksi dari tahun sebelumnya. Produksi padi naik 18.320 ton GKG dan produksi beras naik 10.520 ton.

Kabupaten Banyuasin mengalami surplus beras sebanyak 455.941,41 ton setelah dikurangi total konsumsi 69.931,59 ton. Terpisah, meski bukan sektor andalan, tapi masih cukup banyak warga OKU yang bertani

BACA JUGA:Dianggap Sebagai Hama, Ini 6 Cara Mengusir Burung Pipit Yang Makan Padi di Persawahan

BACA JUGA: Transformasi Lorong Sawah di Palembang Dari Hamparan Persawahan Menjadi Pemukiman Padat

"Untuk di Kabupaten OKU, tren setelah panen, beras tidak langsung dijual, tapi disimpan," ujar Kabid Tanaman Pangan Septi Anita. Untuk di Kabupaten OKU sendiri dalam beberapa tahun terakhir belum ada penambahan areal lahan

persawahan baru.

Kadis Pertanian OKU, Husmin menyampaikan, untuk program pembuatan sawah baru terakhir dilaksanakan pada 2016 dan 2019. Ini juga bermasalah karena ditemukan ada penyimpangan oleh penegak hukum, berakhir dengan ada yang diproses secara hukum.

Terdata pada 2011 pernah membuat cetak sawah baru di Desa

Tanjung Makmur Kecamatan Sinar Peninjauan seluas 500 hektar. Pada 2016 terdapat program penambahan lahan sawah baru sebanyak 300 hektar di Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya. “Untuk 2025, ada usulan dari masyarakat untuk membuka sawah baru. Luasnya 35 hektar yang diajukan ke pemerintah pusat," ujarnya.

Kategori :