"Belum dengar, dan belum ada sosialisasi,"ujarnya.
Di Banyuasin cukup banyak anak muda yang sudah menjadi petani. "Mereka meneruskan jejak orang tuanya, dan memang tidak ada pekerjaan lain," katanya. Kemudian ada juga yang sarjana. “Kalau memang ada gaji, pasti akan banyak yang menjadi petani,” tambah Joko.
Terpisah, Rizki, alumni sebuah perguruan tinggi swasta di Baturaja mengatakan, jika ada program pusat membantu pemuda untuk terlibat pada sektor pertanian ini. Hal itu sangat baik sekali. Karena bisa mengatasi persoalan angka pengangguran atau pencari kerja di daerah. "Jadi lulusan perguruan tinggi jadi bisa dilibatkan dalam pembangunan bidang pertanian," ujarnya.
Bobi, warga Lahat menyatakan, dia mau karena bukan di lahan sekitar tiga perempat dewa. "Kalau digaji mau lah. Kalau lahannya mau ditanam padi atau lainnya tentu mau," ungkapnya.