https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Luas Karhutla se-Sumsel 9.697,06 Ha, Titik Api Marak Lagi di Lahan Pertanian, Indikasi Sengaja Dibakar

PEMADAMAN Personel Polri dan TNI, berupaya melakukan pemadaman api yang membakar lahan di daerah OKI. -foto: ist-

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski sudah cukup sering turun hujan, tapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi. Menurut data pada laman https://sipongi.menlhk.go.id/, luasan lahan yang terbakar di Sumsel sepanjang tahun ini mencapai 9.6.97,06 hektare (Ha).

Luas karhutla itu dihitung berdasarkan analisis citra satelite Landsat8 OLI/TIRS yang di-overlay dengan data sebaran hotspot, serta laporan hasil groundcheck hotspot dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni. Data tersebut berdasrkan input hingga September 2024

Jika dianalisis, maka karhutla tahun ini lebih marak dari 2020, 2021 dan 2022. Sebab, lahan yang terbakar Januari-September 2024 lebih luas dari tiga tahun tersebut. Sebagai pembanding, pada 2020, luasan karhutla di Sumsel hanya 950 Ha. Pada 2021 seluas 5.245 Ha dan 2022 sedikit turun menjadi 3.723 Ha.

Belakangan ini, helikopter waterbombing masih terdengar wara-wiri ke arah wilayah OKI dan Ogan Ilir. Membantu pemadaman karhutla dari udara. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto mengungkapkan, karhutla  masih terjadi di wilayah Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur. Juga di Kecamatan Sungai Menang, Pangkalan Lampam dan Pampangan.

“Hari ini (Senin) bahkan lebih banyak dari hari sebelumnya. Terpantau ada 18 titik, terbanyak dari 17 kabupaten/kota di Sumsel,” ujarnya, kemarin. Meningkatnya titip api ini dapat disimpulkan kalau kebakaran lahan merupakan kesengajaan dari masyarakat sendiri yang masih melakukan pembakaran untuk persiapan penanaman kembali

BACA JUGA:Dua Helikopter Lakukan 30 Kali Waterbombing, Karhutla di Pedamaran Timur

BACA JUGA:Karhutla Lagi di Empat Lawang, Hanguskan 5 Hektare Kebun Karet dan Sawit, Asap Masih Mengepul dari Gambut OKI

Sebab, pada bulan ini peningkatan hotspot terjadi di areal persawahan, lahan produktif milik masyarakat. Karena itu dipandang perlu untuk melakukan tindakan tegas dan terukur untuk memproses hukum masyarakat yang tetap sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan.

“Di pinggiran kanan dan kiri jalan tol juga ada titik api yang dibakar oleh masyarakat. Perlu segera dideteksi pemiliknya dan proses hukum,” cetusnya. Dengan sudah berulang kali diingatkan dan dilarang, perbuatan warga yang masih membakar lahan tidak bisa ditolerir lagi dengan dalih dan alasan apapun juga. 

Untuk itu, BPB OKI minta Polsek Kayuagung, Polsek SP Padang dan Polsek Jejawi  segera cek ke lokasi dan lahan sawah yang masih membakar. “Segera bawa dan proses hukum, sebagai wujud ketegasan Pemerintah OKI terhadap masyarakat yang sudah diimbau untuk tidak bakar lahan, namun tidak mengindahkan,” pungkasnya.

Kemarin, dilakukan pemadaman di Desa Perigi Kecamatan Pangkalan Lampam Babinkamtibmas bersama perangkat desa dan masyarakat peduli api (MPA). "Luas lahan terbakar sekitar 1 hektar, berupa semak belukar dan gambut. Api sudah padam, tapi masih ada asap," tandas Nova.

Sejak dua hari lalu, pemadaman karhutla dibantu helikopter waterbombing. Kepala Manggala Agni Daops XVII Sumatera OKI, Edi Satriawan menambahkan, cuaca panas yang terik suhunya bisa mencapai 34 derajat Celcius. "Lahan terbakar lahan gambut milik masyarakat," tutur dia.

BACA JUGA:Heli Waterbombing Kembali Wara-Wiri Padamkan 3 Titik Karhutla di Kabupaten OKI

BACA JUGA:Siap Bantu Petani Lakukan Oplah, Manfaatkan Lahan Tidur Antisipasi Karhutla

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan