Dua Helikopter Lakukan 30 Kali Waterbombing, Karhutla di Pedamaran Timur
GAMBUT: Petugas berusaha memadamkan api di lahan gambut di Pedamaran Timur, OKI yang terbakar. -foto: ist-
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski diprediksi akhir Oktober masuk musim penghujan, namun wilayah Pedamaran Timur masih terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kemarin (27/10), petugas masih berjibaku memadamkan api.
Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, Nova Triyussanto, mengungkapkan, kemarin karhutla terpantau di wilayah Pedamaran Timur tapi untuk di Pangkalan Lampam belum terpantau. "Petugas masih berupaya agar asap yang mengepul di atas lahan gambut segera padam," terangnya.
Karena kalau tetap terbakar dikhawatirkan akan merambat ke lahan gambut lainnya sehingga pemadaman semakin sulit dilakukan, meskipun yang terbakar di bagian atas lahan gambut tipis.
Kalau dari laporan petugas di lapangan sebenarnya untuk air di lokasi masih tersedia. Seperti di lokasi kejadian terlihat genangan air di lahan gambut.
Hanya karena yang terbakar posisinya di tengah maka petugas cukup kesulitan memadamkan api. “Tapi waterbombing sangat membantu pemadaman semoga saja asap segera padam. Bahkan ada dua helikopter ke lokasi terbakar waterbombing sudah dilakukan sebanyak 30 kali, tapi asap juga belum padam,” bebernya.
BACA JUGA:Heli Waterbombing Kembali Wara-Wiri Padamkan 3 Titik Karhutla di Kabupaten OKI
Meski prediksi di lokasi masih ada hujan hanya sampai saat ini belum ada tapi sampai saat ini belum ada laporan terjadi hujan di lokasi." Mohon doanya semoga segera hujan karena ini yang mampu bisa segera memadamkan api," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Manggala Agni Daops XVII Sumatera OKI, Edi Satriawan menambahkan, saat ini kalau dilihat cuaca panas yang terik mencapai hingga 34 derajat celcius.
Terpantau karhutla masih terjadi di Pangkalan Lampam dan petugas saat ini masih dalam perjalanan untuk membantu melakukan pemadaman lewat darat. "Lahan terbakar adalah lahan gambut milik masyarakat," tutupnya.