Petani Milenial Gaji Rp10 Juta/Bulan
Andi Amran Sulaiman-foto: ist-
SUMSEL - Para pemuda yang mau jadi petani diimingi gaji Rp10 juta per bulan. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, mengatakan, saat ini sudah ada 20.000 pemuda yang mendaftar sebagai petani milenial.
Dari jumlah itu, Kementan RI telah menerima 3.000 petani milenial untuk membantu program cetak sawah. Amran memberikan iming-iming, jika milenial terlibat di pertanian, mereka akan mendapatkan pendapatan minimal Rp10 juta per bulan.
“Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, (penghasilan) Rp2 juta, 3 juta. Menarik kan?,” cetusnya. Kementan juga telah membentuk brigade yang beranggotakan kalangan milenial untuk mengolah lahan pertanian.
Satu brigade terdiri dari 15 orang milenial. Mereka akan mengolah 200 hektare lahan. “Disiapkan combine harvester, traktor, dan penunjang produksi lainnya, dengan nilai investasi Rp3 miliar lebih,” beber Amran. Skemanya, hasil usaha pertanian dibagi menjadi 70 persen dan 30 persen.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Sweeping Kandang Ayam, Antisipasi Pancaroba hingga Flu Burung
BACA JUGA:Dinas Pertanian Sweeping Kandang Ayam, Antisipasi Pancaroba hingga Flu Burung
Untuk yang 70 persen merupakan hasil yang didapat para petani milenial dan 30 persen sisanya untuk pemilik lahan. Tahun depan, dia menargetkan akan merangkul 50.000 petani milenial maupun Gen Z di seluruh Indonesia untuk terjun ke bidang pertanian. Para milenial di Sumsel antusias mengetahui adanya iming-iming untuk jadi petani milenial berpenghasilan lebih besar dari ASN tersebut.
Petani milenial di Kabupaten OKI, Yudi Pratama mengaku tertarik dengan iming-iming Mentan Andi Amran Sulaiman. “Saya memang anak petani, dari kecil sudah diajarkan orang tua jadi petani. Sangat tertarik dengan program ini, lumayan bisa punya pendapatan Rp10 juta per bulan," katanya.
Menurutnya, di Desa Penyandingan tempat tinggalnya saat ini, sudah banyak lahan pertanian yang dijual. Berganti dengan kebun karet. “Pemuda di OKI banyak yang merantau ke luar. Ada yang tetap di desa, tanam karet,” imbuh dia.
Sementara, Andika, warga Desa Tanjung Kupang Baru, Kabupaten Empat Lawang mengaku belum tahu adanya rencana Menteri Pertanian menawarkan gaji Rp10 juta untuk anak muda yang mau jadi petani.
"Belum tahu info ini. Kalau memang betul ada, saya sangat mendukung. Karena di desa saya banyak petani muda di bidang perkebunan karet dan sawit," kata Andika. Petani saat ini banyak kendala kurang modal untuk beli bibit, pupuk dan racun. Harganya semakin hari semakin mahal. Ditambah lagi biaya upah yang juga naik karena kebutuhan pokok naik.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Lakukan Sweeping Kandang Ayam Antisipasi Flu Burung
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Swasembada Pangan, Dorong Pertanian Modern di Merauke!
Dijelaskannya, kebanyakan petani muda di desanya karena sudah berkeluarga dan tidak ada pekerjaan lain. Atau karena pulang merantau dan tidak merantau lagi. "Kalau yang masih muda yang belum berkeluarga sangat jarang jadi petani. Mereka lebih memilih untum kerja di perantauan atau kerja di PT," katanya.